
MANADO – Arena Musyawarah Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Sulut, awal Juli 2019 dipastikan panas.
Situasi terasa panas lantaran banyak aktivis muda muslim ingin jadi kandidat ketua di Muswil ke X BKPRMI Sulut.
“Muswil kali ini lebih banyak bakal calon yang ingin maju. Ini pertanda dinamika organisasi ini berjalan bagus,”kata Ketua BKPRMI Sulut Fachrudin Noh kemarin.
Sumber seorang aktivis membocorkan Muswil BKPRMI ikut dipanasi oleh elit parpol. Ada beberapa bakal calon yang ditengarai di-back up petinggi parpol seperti PDIP Golkar dan PAN.
“Ini baru dugaan tapi bisa kelihatan dari nama nama yang menyatakan maju,”ungkap seorang aktivis pemuda.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Dr dr Taufik Pasiak mengingatkan para calon harus penuhi syarat sesuai AD/ART.
“Yang wajib dipenuhi tidak menabrak konstitusi BKPRMI,”kata mantan ketua BKPRMI Sulut ini.
Taufik menambahkan calon
ketua BKPRMI harus bisa bersinergi secara dinamis, dengan pemerintah daerah. “Bukan berarti tidak kritis ketika kebijakan kurang sesuai,”kata calon wali kota Manado.
Yang paling penting adalah membalikkan rel sebagai wadah dakwah remaja masjid. “Harus teruji dalam membangun solidaritas di remaja masjid,”tuturnya.
Beberapa figur yang menyatakan siap maju. Baik dilakukan terbuka atau melalui tim pemenangan. Para bakal calon di antaranya incumbent Fachrudin Noh. Kemudian anak muda NU Sulut Andi R Bongkang yang dianggap membantu Djafar Alkatiri dan Herson Mayulu ke Senayan. Pemuda Muhammadiyah yang juga Politisi PPP Wahyudi Karaeng menyatakan siap melalui baliho. Ada lagi Wahyudin Ukoli. Mantan ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulut yang kini berkarir di Kemenag Sulut.
Iswadi Amali dikabarkan tertarik bertarung. Ketua AMPI Manado ini diduga mendapat restu ketua Partai Golkar.
Ada juga Panglima Brigade Masjid Noho Poiyo yang diusung para aktivis muslim. Buang Bua kader militan BKPRMI Manado ikut didorong karena kiprahnya.
Dan yang dianggap rising star adalah Suyanto Muarif. Anto Muarif dianggap paling ideal, karena dinilai sukses menjadi nakhoda BKPRMI Manado. Konon KUA Singkil ini ditopang elit SI Muhammadiyah dan NU.
Salah satu calon Suyanto Muarif memberi signal akan bertarung jika diberi peluang. Dia masih menunggu waktu untuk nyatakan sikap resmi. Dia mengaku sudah mengantongi dukungan besar dari BKPRMI daerah. Anto juga mengakui tokoh ormas Islam meminta maju dalam Konstalasi.
“Saya lagi cari moment yang tepat untuk deklarasi.Insya Allah tokoh tokoh Islam dan pengurus DPD di daerah ikhlaskan saya,”tuturnya.
Sementara itu, Ketua BKPRMI Sulut Fachrudin Noh saat disinggung mengenai isu bahwa ada keterlibatan elit partai politik dalam Muswil kali ini, dirinya membantah dengan tegas isu tersebut. Kata mantan Komisioner KPU Sulut itu, sama sekali tidak ada campur tangan PDIP, PAN dan Golkar, karena sejak berdirinya BKPRM tidak punya ruang untuk partai.” Tidak ada campur tangan ketiga partai tersebut. Bahkan seluruh partai tidak ada yang ikut campur atau pun dari pihak BKPRMI yang mau terlibat dengan partai manapun,”tegas Noh.
Selai itu ia juga menambahkan pihaknya selalu netral dan tidak pernah mencampur urusan partai dengan urusan BKPRMI.” Semua kanidat dari BKPRMI ada dalam semua warna dan kami sudah berkomitmen untuk netral di dalam BKPRMI,”terang Noh.
Di tempat lain, salah satu calon kanidat Andi Roen Bongkang menuturkan, untuk masalah campur tangan partai ia merasa memang ada. Menurutnya Ketua Panitia diketahui sebagai Fungsionaris Golkar. Sementara Muswil ini dibantu tokoh Muslim Sehan Landjar yang juga Ketua DPW PAN Sulut, yang akan digadang-gadang berpasangan dengan penguasa Golkar Tetty Paruntu di Pilgub mendatang.” Kalau saya diindikasi maju dan di back up oleh “Merah” karena saya tim pemenangan anggota DPR RI terpilih H2M. Jadi untuk saat ini muswil terasa Pilgub Kuning VS Merah,”tandas Bongkang.(ewa/fjr)