Mereka adalah Rocky
Rusdi Gumalangi (kiri) Suhendro Boroma (kanan) di Quality Hotel, Manado.(foto:baso)
Wowor, Rusdi Gumalangit dan Suhendro Boroma. Ketiganya terlihat akrab. Ngopi bareng sambil diskusi. Tak tahu tema apa. Diduga terkait masa depan Boltim.
“Kalau pak Suhendro Boroma sudah kami kenal dekat sejak lama. Bertemu dengan bapak bapak pejabat penting sudah biasa,” tutur staf hotel berbintang itu tadi malam.
Rocky Wowor (tengah), Rusdi Gumalangit (kiri) dan Suhendro Boroma belakang dan Hairil Paputungan (pengurus Golkar Sulut). (Foto; baso)
Suhendro Boroma (SB) dikenal luas tokoh pers nasional asal Sulut. Kata karyawan hotel, SB nongkrong duluan di lobi semenjak sore.
Ada sejumlah orang yang ternyata KAHMI Sulut dan Manado. Antara lain, Baso Affandi, Madzabullah Ical Ali, Agus Abdullah. Fungsionaris Partai Golkar yang juga alumni Hairil Paputungan dan lainnya.
”Sedang kongko-kongko bahas program-program KAHMI ke depan,” elak Om Edo, panggilan akrab Dirut Jawa Pos Grup dan Manado Post Grup itu.
Setelah Magrib, Rusdi Gumalangit (RG) yang juga Wakil Bupati Boltim datang bergabung. Mereka pun nongkrong di hotel sambil menunggu sang istri yg sedang ada urusan lain.
”Seperti mujur ketemu dengan pak Bos Koran Nasional asal Togid dan Pakar Survei,” canda RG pada Om Edo dan Baso.
Rocky Wowor (RW) baru bergabung jelang pukul 19.00 Wita.
RW sendiri ada agenda ketemu kerabat yang nginap di hotel itu.
”Kok bisa ya. Tiga orang Boltim ketemu di sini. Tuhan sudah atur,” ucap Ketua Fraksi PDIP DPRD Sulut ini, sambil tersenyum lebar.
Mereka bicara bertiga saja. Kolega SB tidak enak gabung. Mereka maklum harus ‘menyingkir’ karena tidak nyaman bergabung bersama tiga putra Boltim asal Togid dan Modayag.
SB paling aktif ajak diskusi. RW Samar samar terdengar mendiskusikan soal pilkada Boltim. Bisa saja benar, lantaran RW petinggi PDIP Sulut yang juga ring 1 Olly Dondokambey.
“Kami melepas rindu dan diskusi kecil soal kampung halaman. ‘Jarang-jarang ketemu di tempat yg sama. Dan lagi apa salahnya kami diskusi sebagai sesama Putra Boltim,” ucap Rocky mengelak.
Sedang RG memilih tidak berkomentar lebih. ”Saya jadi pendengar saja,” elaknya.
Setelah didesak, RW malu malu membuka materi diskusi. Paling banyak tentang target PDIP di pilkada Boltim.
”Ada sedikit nyentil Pilkada. Apalagi Pak Hendro dan Pak Rusdi sudah mendaftar untuk ikut Pilbup,”ungkapnya.
Tapi RW mengaku belum spesifik. Karena dia bukan kapasitas mengomentari siapa sosok bakal calon PDIP.
Putra pengusaha Boltim Robby Wowor dan Olvie Keintjem itu sekadar memberi isarat Ketua PDIP Olly Dondokambey akan selalu diskusi dengan RW.
Hampir pukul 22.00 Rocky, peraih suara terbanyak ke DPRD Sulut dari Dapil Bolmong Raya, itu lebih dulu beranjak.
Ia pamit karena hendak berkemas utk terbang ikut Rakernas PDIP di Jakarta.
Menyusul kemudian Rusdi, yang sudah dijemput sang istri.
‘’Saya langsung pulang. Besok (hari ini, red) harus ngantor. Banyak agenda di pemerintahan,” cetus birokrat handal yg kini terjun ke politik itu.
Sementara SB melanjutkan kongko-kongko dengan pengurus KAHMI Sulut dan Manado. ”Biasa aja. Sesama orang kampung bakudapa, pastilah banyak yang dibicarakan,” elak SB.
Seperti diketahui, belakangan SB digadang kuat bakal diusung PDIP untuk bertarung di Pilbup Boltim.
Sebelum pertemuan , SB juga telah silaturahmi di kediaman Ketua DPC PDIP Boltim Meydi Lensun di Modayag.
“’Saya bertahun baru ke rumah Pak Meydi. Karena waktu Natalan belum sempat berkunjung,” kata Om Edo dengan gaya santainya.(bud/*)
