Harimanado.com, BOLTIM — Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), menyikapi persoalan perusakan Mushola di Perumahan (Perum) Agape Desa Tamuluntung Kabupaten Minahasa Utara (Minut).
Dikatakan, Ketua Presedium KAHMI Boltim, Robi Mamonto. Tentunya jika akar permasalahanya adalah Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) Mushola, tentu ada yang berwenang dan pemerintah menangani.
“Dan bukan mengambil tindakan yang tidak diinginkan, seperti perusakan sebagaimana di dalam video yang sudah beredar,” terangnya, Kamis (30/1/2020).
Untuk itu, Pemerintah daerah (Pemda) Minut kiranya melakukan penutupan sambil menunggu proses perijinan. Lanjut Robi, selain itu, pihaknya juga meminta kiranya pihak kepolisian dapat mengusut tuntas dengan adanya kejadian seperti ini (grafis, red).
“Karena perbuatan seperti ini, tidak dapat ditolerir, bisa menancing sara, untuk itu pihak kepolisian kiranya dapat menangkap termasuk dalangnya, terkait perbuatan pengerusakan Mushola,” tandas Mamonto. (tr-20)
Related Posts
Pernyataan Sikap KAHMI Boltim :
1. Meminta kepada Kapolda Sulawesi Utara agar segera mengusut tuntas tindakan biadab tersebut dan menangkap otak pelakunya, serta menganalisa motifnya dalam waktu secepat mungkin.
2. Menghimbau kepada seluruh umat muslim di Sulut agar dapat menahan diri, sambil menunggu upaya hukum yang dilaksanakan pihak kepolisian.
3. Meminta kepada Pemerintah Sulut untuk memfasilitasi pertemuan tokoh Agama sebagai mediasi, menengahi persoalan ini, sehingga tidak berefek terhadap persaudaraan dan toleransi yang kita bangun.
4. Usut tuntas secara pidana para perusuh. Tindakan radikal dan biadab tersebut hanya akan merusak kebinekaan dan kebangsaan kita.
