harimanado.com
Selalu Ada Yang Beda
PLN
how to make a woman squirt.like it https://www.weneedporn.online
like itjav the thai massage.
nude milfs

Polisi Ciduk Dosen dan Aktivis Diduga Cemarkan Nama Baik Rektor, Ini Tanggapan Pihak Unima

Harimanado.com, MANADO – Polemik yang mempersoalkan gelar doktor Rektor Universitas Negeri Manado (Unima) Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS, akhirnya memakan ‘korban’. Pasalnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap dua orang yang diduga melakukan pencemaran nama baik terhadap Rektor Unima, Julyeta Paulina Amelia Runtuwene. Dua orang berinisial FJR dan JSR itu merupakan dosen Unima dan aktivis di LSM Pelopor Angkatan Muda Indonesia (PAMI).

Mereka dilaporkan Julyeta karena mengunggah foto ijazah S3 sang rektor yang sudah diedit di media sosial. Tak cuma itu, mereka juga menarasikan gelar doktor Julyeta adalah palsu.

“Pelapor tidak terima dengan unggahan kedua tersangka di Facebook. Dia merasa difitnah dan pencemaran nama baik,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Tak cuma melakukan fitnah melalui media sosial, kedua tersangka juga mengerahkan massa untuk berdemo di depan Istana Negara, Ombudsman RI, dan Kementerian Ristekdikti untuk mencopot Julyeta dari jabatannya karena tuduhan ijazah palsu. Aksi ini kedua pelaku lakukan pada 2016 hingga 2019.

Julyeta tak terima dituduh mempunyai ijazah palsu dan melaporkannya ke polisi. Setelah diperiksa, polisi menyatakan gelar S3 Julyeta adalah sah dan ijazahnya adalah asli. Polisi kemudian menciduk kedua tersangka di Manado, Sulawesi Utara. Mereka kini dijerat dengan Pasal 310 KUHP 311 UU 19 Tahun 2019 tentang ITE. Kedua pelaku terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Sementara Ketua Media Center Unima Dr Viktory NJ Rotty MTeol MPd, ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Dirinnya turut prihatin terhadap fenomena ini.

Related Posts
jrbm

“Mari kita bangun Unima tercinta. Sebagaimana civitas akademika Unima fokus pada menjalankan tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Ini tugas dan fungsi sebagai insan civitas akademika,” kata Viktory kepada Harian Manado (Grup Harimanado.com), Selasa (18/2) malam.
Dia menegaskan, Unima konsentrasi pada peningkatan sumber daya manusia seluruh anak bangsa. Yang dimana, semangat tersebut juga bersinergi dengan visi Rektor Unima.

“Berbuat yang produktif dan bermanfaat untuk kampus. Karena Unima adalah rumah kita, tempat karakter mahasiswa dibentuk, serta melalui Ipteks mampu berinovasi sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berdaya saing ,yang unggul kompetitif. Jadi Unima ini rumah tempat membentuk karakter calon pendidik, calon peneliti, calon panutan bagi masyarakat. Untuk itu mari kita jaga bersama-sama,” jelasnya.

Dia juga menuturkan, Unima mendorong merdeka belajar, sebagai kampus merdeka. Tentunya, konsep ini lanjut Dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unima ini, sesuai dengan harapan Menteri yang sementara diwujudkan melalui Kampus UNIMA.

“Unima terus berupaya menciptakan suasana belajar yang nyaman serta mendukung iklim akademik yang tinggi. Dimana Merdeka Belajar;Kampus merdeka menjadi fokus kita dalam upaya menuju perguruan tinggi yang semakin berkwalitas dan maju,” tegas Rotty. (tr03/art)

Leave A Reply

Your email address will not be published.