KIMONG Hadir, Pertumbuhan Ekonomi Sulut Meningkat

hariamando.com, MANADO–Langkah Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw memetakan daerah industri sangat tepat. Seperti Minut dengan KEK Pariwisata, bitung dengan KEK Bitung .Dan kini pemerintah akan menghadirkan kawasan Industri Bolaang Mongondow (Kimong) .

Pengamat Ekonomi Unsrat Frederik Gerdy Worang PHd, MSc mengatakan pemerintah sudah dapat membaca akan peluang kedepan laju pertumbuhan ekonomi (PE) Sulut. Karena Sulut dengan belasan kabupaten/kota ada keunggulan masing-masing.

Seperti Bolaang Mongondow yang terkenal dengan sentra beras dan ikan, maka menjawab kebutuhan pasar sudah saatnya dihadirkan sejumlah industri di sana. “Contohnya ikan agar tidak rusak sampai ke Manado maupun Bitung maka dihadirkan industri perikanan. Jadi nelayan dan pedagang tidak takut akan ikannya busuk diperjalanan lagi, jika sudah ada industri perikanan,”jelas dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsrat ini.

Begitun dengan hasil pertanian kata Worang, jika ada industri pertanian maka semua hasil pertanian akan aman. “Karena menjawab akan berpindahnya ibu kota negara maka Sulut harus mempersiapkan dari sekarang. Sebab hasil pertanian Sulut banyak dikirimkan ke Kalimantan. Jadi kwalitas pun harus kita jaga terutama cara packing nya. Sebab permintaan akan naik jika ibu kota negara sudah beroperasi di sana,”tukasnya sembari menambahkan Sulut patut berbangga punya Gubernur Olly Dondokambey .
Lebih jauh Worang menjelaskan kehadiran KIMONG yang akan Di Bolmong itu sangat tepat.Karena pertumbuhan ekonomi akan naik. “Seiring dengan naiknya pendapatan masyarakat yang didalamnya ada petani dan nelayan,”tambah Worang.
Untuk jangka panjang, Sulut bisa memanfaatkan kedekatan jarak dengan calon ibukota negara yang baru. Dikatakannya Sulut sudah menjadi regional hub perdagangan Indonesia timur dan tengah. “Fundamental perekonomian Sulut adalah di bidang pertanian. Sarana distribusi, jalan-jalan sudah dibangun luar biasa membuat harga-harga di pedesaan lebih stabil, dan tidak bergejolak. Jika manufacturing dibangun di Bolmong, akan saling melengkapi.
Selama ini, jika inflasi tinggi, itu karena ketergantungan di Jawa besar. Sekarang, Sulut bisa memanfaatkan calon ibukota baru. Political will di sektor pertanian bisa menatap ke arah sana,” kuncinya.(tra)