Harimanado.com, MANADO–Gebrakan Kapolda Royke Lumowa menertibkan tambang tanpa ijin sangat bagus.Pengamat lingkungan hidup dan pertambangan menilai, langkah polda sangat bagus, tapi alangkah baiknya pemerintah membantu mengedukasi para penambang tersebut,dengan bekerja dibawah payung hukum. “Ingat
PETI tidak sama dengan dengan koruptor, harusnya pemerintah membantu menfalitasi seperti membentu koperasi,”ujarnya.
Lanjut dosen pemerhati pertambangan ini, kontribusi para PETI terhadap ekonomi lokal sangat signifikan. Diperkirakan emas dihasilkan sekitar 60 kg setiap hari.”Jadi kontribusinya dari para PETI membuat ekonomi Sulut bertahan terhadap resesi.Telah beberapa kali negara kita mengalami resesi terbukti Sulut mampu bertahan,”kata dosen FMIPA Unsrat ini.
Dia menambahkan PETI sekarang ini sudah beralih teknologi dalam hal ini tidak menggunakan merkuri lagi. “Sekarang ini para penambang sudah memakai yang ramah lingkungan. Jadi mereka sudah tahu yang membuat bahaya lingkungan dan tidak membahayakan, “terang Tangkuman.
Angka kriminalitas dan pengangguran bertambah apabila para penambang yang adalah warga tidak bekerja lagi. “Untuk itu penertiban boleh saja tapi harus ada langkah bijak untuk membantu para penambang yang tak lain adalah warga Sulut. “Karena total warga yang menambang ada ribuan. Jika mereka tak bekerja maka angka pengangguran bertambah lagi, “tukasnya.
Selain itu kata Herling, disaat dunia dihebohkan dengan virus corona maka ekonomi pun lesu. “Jika ditambah dengan para penambang yang tak lagi bekerja maka lebih lesu lagi ekonomi kita,”tandasnya. (tra)
pasti angka kriminal meningkat. ribu penambang didaerah ini, jika ia menanggung istri anak mertua diperkirakan 120 ribu lebih perutnya bergantung para penambang. Saat ini kita lagi mengalami pandemi corona yg efek ekonomi mulai terasa melemah Presiden mencari stimulus yg bisa membantu percepatan ekonomi daerah maupun nasional salah satu jalan ialah tambang rakyat. Pemerintah harus bantu lewat regulasi perizinan supaya para penambang bekerja dgn aman.