Harimanado.com, Manado — Semalam saya melihat postingan di beberapa akun instagram HMI; ada video ricuh yang terjadi pasca pengunduran Kanda Saddam sebagai Ketua Umum terpilih pada Kongres ke XXX di Ambon, dan memberikan wewenang sepenuhnya kepada Kanda Arya sebagai PJ Ketua Umum PB-HMI Periode 2018-2020 untuk melaksanakan Kongres di Surabaya.

Hal itu terjadi mungkin karena kubu Saddam dan Arya belum bisa menerima hal tersebut terjadi yakni pelaksanaan Kongres 1 (satu).
Saya merasa langkah yang diambil oleh Kanda Saddam sudah benar demi himpunan yang kita cintai ini, sehingganya saya mengharapkan kepada kader HMI yang berada di seluruh Indonesia marilah bersatu dan saling berbaikan.
Pagi tadi lagi saya membaca berita yang di terbitkan oleh media BeritaHMI.com bahwa Ketua Umum Badko HMI Sumatera Utara tidak menganggap Kanda Arya sebagai Pj Ketua Umum PB-HMI walaupun Kanda Saddam sudah memberikan wewenanng sepenuhnya kepadanya lewat forum silaturahmi keluarga besar HMI yang digelar semalam bertempat Massjid Agung Sunda Kelapa, Jl. Taman Sunda Kelapa No.16, Menteng, Jakarta Pusat serta ditandai penanda tanganan SK Ketua Umum dan Pejabat Ketua Umum Nomor: ISTIMEWA/KPTS/07/1441 tentang Pengesahan Susunan Pengurus Besar HMI Periode 2018-2020 dan disaksikan oleh para alumni ataupun petinggi HMI seperti Bang Akbar Tandjung.
Menurut beliau (Ketua Badko HMI Sumut) Pasca pengunduran diri Saddam sebagai Ketua Umum PB-HMI terpilih pada Kongres ke XXX, PB-HMI harus segera mengadakan rapat harian terlebih dahulu untuk memilih Pj Ketua Umum karena organisasi mempunyai mekanisme yang sudah diatur dan tertera di dalam Konstitusi HMI.
Pada intinya saya sebagai kader HMI sangat Mengharapkan dinamika yang terjadi dinternal PB-HMI semoga cepat terselesaikan karena hal tersebut sudah berimbas sampai ke cabang-cabang maupun komisariat yang ada di beberapa Badko di seluruh Indonesia.
Yakin Usaha Sampai. (***)