Harimanado.MANADO– Sebaran wabah virus corona disaese (covid) 19 di Sulut makin mencemaskan.
Dalam selang tiga hari, ada 26 pasien positif covid. Jumat (8/5) dua kasus, Sabtu (9/5) 6 kasus dan terbaru, hari ini Minggu (10/5) 18 kasus. Melonjak tinggi sejak kasus pertama pertengahan Maret 2020.
“Ketambahan 18 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (10/5) sebagian besar adalah hasil tracing dari sejumlah cluster,”kata juru bicara gugus tugas Satgas Covid 19 dr Steven Daendel MPH di vidcon
Menurut dr Steaven Dandel MPH, dari 18 kasus, tujuh kasus Cluster Gowa. Sehingga cluster jamaah yang pergi ke Gowa terbanyak di Sulut dengan total 15 pasien.
Di uriutan kedua, cluster salah satu rumah sakit swasta di Manado. Cluster fasilitas kesehatan menjadi 11. Hampir semua staf medis dan karyawan faskes di sana.
Ada juga penambahan dari Cluster Karombasan, maupun Cluster pasangan suami-istri asal Bitung.
Cluster Karombasan tiga orang, satu sudah meninggal opa bekas pedagang di Karombasan yang aktif beribadah.
“Dari 18 kasus ini, sebanyak 13 kasus tidak menunjukkan gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Sedangkan lima pasien sebelumnya berstatus PDP,” kata Dandel.
Dia menambahkan, tren baru kasus positif Covid-19 dipengaruhi juga hasil laboratorium yang delay diterima Gugus Tugas dari lab di Jakarta maupun Makassar.
Fakta lain, ada beberapa pasien yang tidak mempunyai kontak erat bahkan bukan pelaku perjalanan. “Itu menandakan, transmisi lokal telah terjadi di beberapa daerah di Sulut. Ditambah lagi, Kota Manado sejak 7 April 2020 lalu telah dinyatakan sebagai daerah transmisi lokal,” tandas Dandel.
Berikut rincian 18 pasien.
Pasien 54 warga Manado, pria 29 tahun. Karyawan di salah satu RS swasta di Manado.
Pasien 55 warga Manado, pria 47 tahun. Sama-sama bekerja dengan pasien 54.
Pasien 56 warga Manado, perempuan usia 31 tahun. Tidak ada riwayat pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien 57 warga Manado, prianusia 53 tahun. Kontak erat dengan opa pasien 41 (meninggal)!dan pasien 46.
Pasien 58 perempuan asal Tomohon, usia 41 tahun. Berprofesi tenaga kesehatan dan punya riwayat Kontak Erat Risiko Tinggi pasien 43.
Pasien 59 warga Kotamobagu, laki-laki usia 44 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 60 warga Manado, anak kecil usia 6 tahun. Kontak Erat Risiko Tinggi dengan pelaku perjalanan dari daerah transmisi lokal.
Pasien 61 warga Manado, perempuan usia 16 tahun. Memiliki riwayat kontak erat risiko tinggi dengan pasien 15, 29, dan 30.
Pasien 62 warga Minahasa, perempuan usia 67 tahun. Tidak memiliki riwayat dari daerah transmisi lokal.
Pasien 63 warga Bolmong, laki-laki usia 54 tahun. Diketahui sebagai tenaga kesehatan di salah satu Faskes di Bolmong.
Pasien 64 warga Bitung, laki-laki usia 10 tahun. Mempunyai riwayat Kontak Erat Risiko Tinggi dengan pasien 37 dan 38.
Pasien 65 warga Manado, laki-laki usia 21 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 66 warga Minahasa, laki-laki usia 18 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 67 warga Minahasa, laki-laki usia 26 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 68 warga Manado, laki-laki usia 47 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 69 warga Manado, laki-laki usia 27 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 70 warga Minahasa, laki-laki usia 19 tahun. Merupakan peserta acara keagamaan di Gowa, Sulawesi Selatan.
Pasien 71 warga Manado, perempuan usia 60 tahun. Tidak mempunyai riwayat darindaerah transmisi lokal. Hanya saja pasien ini telah meninggal di RS pada 8 Mei 2020.(tr-01/hm)