harimanado.com, MANADO-Meski sanksi berat seperti hukuman mati dan hukuman seumur hidup diganjar bagi pengedar narkoba, namun kasus terkait narkoba masih saja terjadi di Indonesia termasuk Sulawesi Utara (Sulut).
Terkait hal itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulut Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Drs Victor J Lasut, kembali mengingatkan generasi muda akan bahaya narkoba dan obat-obat
terlarang.
Brigjen Pol Victor J Lasut menjadi salah satu narasumber pada pembekalan pra karantina finalis Pemilihan Nyong-Noni Sulut (PNNS) 2021 yang disampaikan secara virtual via zoom, Selasa (7/9) lalu.
Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulu itu menyampaikan materi bertajuk Generasi Anti Narkoba.
Mantan Direktur Narkotika BNN ini juga memaparkan tentang dampak dari pengunaan narkoba diantaranya gangguan fungsi hati, ginjal, dan urat syaraf. Selain itu berperilaku abnormal, mudah
tersinggung, berhayal dan berhalusinasi, mudah cemas, marah, serta kematian yang disebabkan oleh pecah pembuluh darah di otak.
Selain Brigjen Pol Victor J Lasut, materi lain disampaikan oleh Linda Daysi tentang Public Speaking dan materi tentang English for Public Speaking yang dipaparkan oleh Silviyanti L Pangke.
Pelaksanaan pra karantina PNNS 2021 dibuka Kadis Pariwisata Sulut Henry Kaitjili didampingi Ketua Umum Ikatan Nyong-Noni Sulut (INNS) dr Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS, dan Ketua Panitia PNNS
2021 Felix Palenewen SE.
Pembekalan finalis PNNS 2021 di hari kedua kemarin (8/9), menampilkan 4 pembicara yaitu Dr Hendrik Manossoh, SE, Msi, Ak, CA dengan materi Potensi Ekonomi Industri Pariwisata dan Budaya Sulawesi
Utara, Dr Frangky J. Paat, SP, Msi materi Ecotourism (Ekowisata), Nihta V.F. Liando, M.A., PhD materi Education and Leadership (Pendidikan dan Kepemimpinan), dan Prof Dr Ir Desy MH Mantiri, DES,
DEA materi tentang Marine Tourism (Wisata Bahari).
Hingga malam tadi sudah 9 daerah mengutus wakilnya di PNNS 2021. Ke-9 daerah ini yaitu Bolaang Mongondow Selatan, Bitung, Minahasa Utara, Minahasa, Manado, Tomohon, Talaud, Minahasa Tenggara, dan
Sangihe.(axm)
