Harimanado.com-Fenomena terbatasnya LPG 3 Kg di masyarakat dan peningkatan antrian kendaraan pengguna BBM Solar di SPBU di Kota Bitung, disikapi serius Pemerintah Kota (Pemkot).
Menyikapi masalah yang dikeluhkan warga itu, terobosan jitu dilakukan Wali dan Wakil Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri-Hengky Honandar.
Yakni melayangkan warning tegas ke seluruh agen dan pangkalan LPG 3 Kg serta SPBU di Bitung. Demikian halnya ke instansi terkait supaya cepat mengatasi fenomena tersebut.
Wali Kota memastikan bahwa Pemkot Bitung bersama kejaksaan dan kepolisian tidak segan-segan memberikan sanksi tegas sesuai hukum bagi mereka yang main-main dengan penjualan gas LPG 3 Kg maupun bahan bakar solar.
Kepala Bagian SDA Pemkot Niki S Kondo menuturkan, instruksi Wali Kota langsung direspon dengan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pangkalan LPG 3 Kg.
“Penyaluran pun diawasi dengan melibatkan perangkat kelurahan,” kata Kondo.
Related Posts
Ada empat poin yang direkomendasikan oleh Bagian SDA. Pertama, melakukan sosialisasi ketentuan pengguna LPG 3 KG hanya untuk rumah tangga dan usaha mikro.
Kedua, wajib melakukan analisis mekanisme distribusi dan pola konsumsi LPG 3 Kg di masing-masing wilayah agen dan pangkalan.
Ketiga, melaksanakan pendataan jumlah riil rumah tangga pengguna di setiap RT sebagai data kebutuhan yang perlu diamankan setiap kali ada penyaluran LPG di pangkalan setempat.
“Keempat, penerapan penggunaan LPG Bright atau tabung ukuran 5,5 Kg bagi para PNS,” paparnya.
Rekomendasi juga disampaikan terkait pengawasan BBM Solar. Seperti mengkaji tingkat kebutuhan dan suplai, ketepatan waktu pengiriman dari Depo Pertamina ke SPBU, mencegah modus penimbunan.
“Kemudian, dokumen analisis dampak lalu lintas harus dimiliki SPBU untuk mengurai antrian kendaraan, juga faktor non teknis berupa waktu pengisian BBM Solar oleh kendaraan. (jeg/rry)
