
MANADO – Seminar Parenting Skill, Pola Asuh Anak Bermasalah Hukum (ABH) diapresiasi Wali Kota Manado Andrei Angouw (AA).
Lantaran acara yang diinisiasi Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Manado dipandang sangat bermanfaat untuk menopang program Manado sebagai kota investasi jasa.

“Saya berterima kasih dan mendukung acara FKDM Manado karena menggelar acara parenting skill. Karena nak anak adalah harapan bangsa. Mereka yang akan menggantikan kita ke depan,”tandas AA saat membuka seminar FKDM di aula serba guna Kantor Wali Kota Manado, Senin (27/9).
Seminar dengan tema: Parenting Skill, Pola Asuh Anak Bermasalah Hukum (ABH) untuk Anak Sehat Kota Maju Masyarakat Sejahtera dihadiri Pimpinan dan anggota FKDM Manado, Kepala Kesbang Pol Kota Manado Connie Lantu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Manado Esther Mamangkey Kabagops Polresta Manado Kompol Tommy Aruan SIK, SH, MH. Wakil Ketua BKSUA Kota Manado Hi Djafar Madiu serta 36 peserta terdiri dari anak anak remaja, tokoh kampung, tokoh masyarakat dan pala.

AA mengatakan bahwa anak-anak adalah aset masa depan. Anak adalah investasi dalam rangka mengisi dan melaksanakan program-program Pembangunan ke depan bangsa termasuk di Kota Manado.
“Investasi kita adalah anak anak. Mereka yang akan meneruskan bangsa ini ke depan. Mereka menjaga kita ke depan,”sentilnya.
Dia menyentil bonus demografi 2035. Di mana jumlah warga usia produktif (25-50) melebihi jumlah keseluruhan anak-anak dan orang tua. Dia semacam piramida. Tapi di Manado ada anomali. Angka usia anak-anak yang akan masuk ke era bonus demografi tidak piramida, tapi garis lurus.
“Ini sebenarnya berkah juga. Anak sedikit tanda kota yang sejahtera. Ini barang langka. Nah barang langka harus kita jaga,”tutur AA sambil tersenyum.
Wali kota juga menyinggung soal pendidikan baik pendidikan dalan keluarga, pendidikan formal di sekolah dan pendidikan non formal merupakan faktor penting untuk membangun karakter seorang anak.
“Karena anak-anak sebagian besar cerminan dari orang tua. Anak anak panutannya orang tua. Pendidikan sekolah itu nomor dua,” jelas Bendahara PDIP Sulut.
Di akhir sambutan, Walikota menyinggung soal kehidupan diera Pandemi saat ini dengan memberikan beberapa contoh didaerah lain bahkan kehidupan di negara lain yang serba sangat terbatas.
“Faktor penting menangkal penyebaran pandemi adalah lewat vaksinasi,” tegas Walikota. Makanya Walikota meminta kepada FKDM termasuk para tokoh-tokoh agama untuk ikut terlibat didalam mensosialisasikan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam program vakasinasi baik vaksin pertama dan kedua yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Manado.
Hal urgen lainnya yang disampaikan Wali kota adalah soal penanganan sampah dan menghimbau agar masyarakat tidak mebuang sampah sembarangan.
“Jangan buang sampah sembarangan apalagi membuang sampahnya di parit atau drainase sebab ini akan terjadi penyumbatan dan mengakibatkan air meluap ke halaman rumah-rumah warga bahkan dijalan-jalan umum,” urai AA
Selesai sambutan, Walikota membuka secara resmi pelaksanaan seminar ini. AA juga menyerahkan piagam kepada peserta seminar.

Kegiatan seminar diawali laporan Ketua FKDM Manado Edwin Moniaga S.H, M.H. Ia menyampaikan dasar pelaksanaan seminar termasuk latar belakang sehingga memilih topik tentang anak remaja.
Kata dosen Fakultas Hukum Unsrat ini, tingkat kerawanan sosial di Manado masih tinggi. Rata-rata pemicu adalah anak remaja usia belasan tahun. FKDM ingin mencari solusi, dengan melibatkan para psikolog dan kriminolog. Dan rata-rata anak bermasalah hukum lantaran pola asuh orang tua yang keliru.
“Manado bukan hanya investasi jasa tapi kasa dan sosial. Juga ke depan kegiatan ini akan dilanjutkan ke kelurahan. Serta kita menawarkan diperbanyak ruang sosial di Kota Manado. Sebagai tempat rekreasi dan kegiatan olah raga,”katanya.
Mengingat situasi dan kondisi saat ini masih terkait dengan wabah Covid-19, sehingga seminar ini dilakukan dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan guna pencegahan penyebaran Covid-19.
Seminar menghadirkan tiga pemateri. Kabagops Polresta Manado Kompol Tommy Aruan SIK MH, Psikolog Ellis Ernawati SPsi MSi dan Mirna Fitri Nur dari Bapas Madiun.
Mirna menjelaskan tentang Parenting. Ada tiga pola asuh, otoriter, demokrasi dan permisif.
Kompol Thommy membebekan tingkat kerawanan terbanyak di Tuminting dan Singkil.
Dia juga menyentil kasus asusila dan kasus anak remaja yang menggunakan michat.
Ellis pun menyentil soal pola asuh. Psikolog berpengalaman ini mengingatkan betapa penting orang tua membentuk karakter anak sejak usia1-7 tahun. Menyayangi anak beda dengan memanjakan anak. Pola asuh demokratis biasanya akan membentuk karakter anak jadi baik.
Bagi peserta yang tidak hadir secara fisik, mengikuti seminar ini secara Online/Virtual yang dilakukan dengan menggunakan teknokogi Video Conference melalui Aplikasi Zoom Cloud Meeting yang diakses pada Handphone/Laptop dari tempat masing-masing.(cw1)