Harimanado.com,MANADO- Rasa bahagia terukir dari wajah puluhan perempuan berjilbab. Mereka terhimpun dalam Majelis Almuhabbah Community.
Mereka tampak bahagia melihat anak – anak yatim dan piatu duduk bercengkerama di dalam Masjid Ijtihad Kelurahan Maasing, Minggu sore jelang Magrib (5/3/2023).
Anak anak yang dijuluki anak langit diundang untuk menerima bingkisan dari Muhabbah Community. Anak anak tanpa ibu dan ayah berasal dari Kelurahan Maasing dan beberapa kelurahan sekitar. Seperti Sindulang 1 dan asal Kecamatan Pineleng. Mereka diundang ke Masjid Ijtihad Maasing, ditemani ibu, tante atau nenek mereka.
Penyerahan bingkisan dirangkaikan peringatan Isra Mi’raj 1444 H. Mereka mengundang Pembina Majelis Muhabbah Hi Ayub Ali Albugis. Pengurus BTM Ijtihad Maasing dan Imam Masjid Ijtihad Maasing, para tokoh masyarakat sekitar.
Ketua Muhabbah Community Nurhayati Karim menjelaskan keberadaan Muhabbah Community karena misi terpanggil ingin meringankan beban keluarga yang berkekurangan seperti anak yatim piatu, miskin dan yang alami musibah.
“Semua bingkisan ini kami kumpul dari penghasilan kami dan bantuan donatur,”kata wanita yang disapa umi.
Setelah itu Hi Ayub tampil membawa tausyah tentang kemuliaan Isra Mi’raj. Ayub menyentil amal paling baik. Hari paling mulia Hari Jumat dan bulan paling mulia bulan Ramadhan.
“Amalan paling baik adalah hati yang bersyukur. Lisan yang baik adalah selalu berzikir kepada Allah,”katanya.
Dia juga meriwayatkan Syaidina Ali saat ditanya salah satu sahabat tentang amalan apa yang paling mulia. Kata Ali seperti yang disampaikan Ibnu Abbas adalah banyak sedekah, tidak berbuat maksiat.
Akhir ceramah sekira 25 menit Anggota DPRD Sulut ini menyentil kisah metafisika perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Haram ke Masjid Aqsa dan naik ke Sidratul Muntaha mengenakan bouraq. Serta perjumpaan Nabi Muhammad dengan Allah SWT.
Usai tausyiah dibagikan santunan di dalam godybag warna kuning.(*)