Jadi Khotib Sholat Id Fitri, Bupati Kamaru Ingatkan Pesan Allah

BOLAANG UKI– Ribuan jamaah sholat Idul Fitri 1 Syawal 1443 H di alun alun Molibagu Kecamatan Bolaang Uki diketuk hatinya oleh Bupati Bolmong Selatan (Bolsel) Iskandar Kamaru SPt.

Bertepatan saat yang sama Bupati Iskandar dipercayakan sebagai Khotib Sholat Id 1 Syawal 1443 H, Senin (02/05/2022).

Iskandar mengurai makna puasa dalam kerangka Idul Fitri. Tak hanya menahan lapar dan dahaga, namun  puasa adalah ruang jeda, refleksi, dan tempat melatih jiwa dan raga untuk menjadi pribadi mulia (insan kamil).

”Menjadi pribadi mulia, berpikir jernih, jujur, bertindak disiplin, toleran (tasamuh) dan menebarkan kasih sayang terhadap sesama adalah kewajiban kita sebagai makhluk di dunia (khalifatu fil ardi), tentu tak terbatas hanya pada bulan Ramadhan saja.bersama,”tutur Kamaru saat menjadi khotib.

Lebih dalam kata Kamaru, manusia yang kembali fitri pada Hari Kemenangan dan Keberuntungan ini adalah mereka yang mau dan mampu memetakan persoalan lingkungan dan mencarikan solusi terbaik demi kemaslahatan bersama.

Melalui khotbah yang disampaikan pagi tadi, Iskandar kamaru menuturkan ihwal bagaimana membentuk kepekaan sosial terhadap sesama manusia ini akan terlatih dengan cara berpuasa selama sebulan penuh dan telah kita laksanakan di bulan Ramadhan kemarin.

“Ramadan melatih kita untuk mempunyai rasa solidaritas untuk sesama. dengan rasa lapar dan dahaga, kita kemudian teringat akan nasib sebagian dari saudara-saudara kita yang kurang beruntung hidup di dunia ini,” ujar Iskandar.

Terlebih, katanya, di era sekarang ini empati ihwal kemanusiaan sukar untuk ditemui. Oleh sebabnya, dengan pengalaman spiritual yang dibentuk selama bulan Ramadan ini, paling tidak, bisa mendorong pribadi yang tidak mengabaikan hubungan kepada sesama.

Kita tentu tidak ingin puasa sekadar memperoleh lapar dahaga tanpa pahala. Apakah kita telah benar-benar mencapai kemenangan sebagaimana makna dari Idul Fitri? Standar tertinggi puasa adalah takwa, dan salah satu ciri-ciri orang yang bertakwa adalah Menafkahkan hartanya pada saat senang maupun susah,” ucap Iskandar.

Selain itu, Iskandar menambahkan, sebagaimana disebutkan dalam QS Al-Imran Ayat 134 bahwa ciri-ciri orang bertakwa adalah: Menafkahkan hartanya pada saat senang dan susah; orang yang menahan amarahnya, memaafkan kesalahan orang lain, dan orang-orang yang suka berbuat kebajikan.

“Bulan puasa sudah kita lewati dan tak ada jaminan akan bertemu lagi dengan Ramadan tahun depan. Barang siapa yang menyia-nyiakan waktunya, berarti ia menyia-nyiakan hidupnya,” ujar Iskandar.

Masih di tempat yang sama Iskandar pun menuturkan berakhirnya ramdhan kita akan masuk di bulan Syawal, dimana kata Syawal ini berasal dari kata syala yang berarti naik atau meninggi.

“Allahu akbar 3x Walillah ilham, perlu kita ketahui bersama bahwa di bulan Syawal ini, kedudukan dan derajat kaum Muslimin meninggi di sisi Allah SWT karena telah melewati bulan ujian dan ibadah selama bulan Ramadhan. Bulan Syawal ini juga merupakan bulan pembuktian nilai-nilai taqwa, yang arinya ajang untuk membuktikan umat Islam mampu mempertahankan dan meningkatkan keimanannya, tidak hanya sewaktu Ramadan saja”,Tegasnya.

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tetap memperbanyak ibadah sunah dibulan Syawal. “Seperti puasa enam hari di bulan Syawal”, ajak bupati.

“Keistimewaan bulan Syawal juga disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang berbunyi: Seperti diceritakan dari Abu Ayyub, Rasulullah SAW berkata, (Siapa saja yang berpuasa selama Ramadan kemudian diikuti enam hari saat Syawal maka seperti berpuasa seumur hidup.”  (HR. Ibnu Majah)). Tutup Bupati Iskandar sambil mengucapkan Alhamdulillah serta takbir. (Advertorial)

Comments (0)
Add Comment