Mafia Kuota Haji Sulut Terbongkar

Alkatiri Temukan Ada Puluhan Warga Luar Sulut

Harimanado.com MANADO– Praktik mafia di penentuan kuota calon haji asal Sulut sudah menggurita. Sudah berlangsung lama.

Bacaan Lainnya

Informasi di lapangan ada sekira 50 warga asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga mengambil kuota dan terdaftar sebagai jamaah calon haji (JCH) Sulut tahun 2019 ini. Mereka sudah mendaftarkan diri sejak 5 tahun lalu.

Modus berlangsung mulus lantaran dibantu para calo. Ada oknum merekayasa  data kependudukan mereka dengan cara pindah menjadi warga Kota Manado.

Kejadian yang berujung skandal di sistem penetapan jamaah haji ini baru terbongkar saat ratusan JCH se Sulut dilepas warga kampung di masjid Uswatun Hasanah Kelurahan Banjer, Kecamatan Tikala.

Kebetulan yang menemukan adalah Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sulawesi Utara Djafar Alkatiri.

“Setelah menanyakan identitas dan asal daerah,  mereka ternyata tidak tahu persis alamat mereka,”tandas Alkatiri kepada wartawan di sela sela pelepasan.

Bukan hanya itu saja,  menurutnya,  ada salah satu rumah di Kelurahan Banjer yang memberangkatkan 13 orang  untuk naik haji. Padahal kondisi rumah mereka tidak layak.

“Kita sudah cek rumahnya dan alamatnya. Ada satu rumah yang  13 penghuninya berangkat haji,” ungkapnya, kepada wartawan kemarin.

Caleg DPD RI terpilih itu menuturkan dengan lantang ada oknum calo yang bermain di belakang JCH dari luar tersebut.

Ia juga tegas mengatakan, jika hal tersebut  bertentangan dengan hukum. “Mereka lebih memilih berangkat lewat Sulut. Karena daftar tunggu disini tidak lama. Padahal hal tersebut menyalahi aturan. Karena mengambil kuota yang diberikan ke Sulut.(faj)

Pos terkait