Jelang Konferwil NU Sulut, Berhembus Nama Kandidat Calon Ketua, Hi UT Kans Ulangi Aklamasi  

Harimanado.com,MANADO- Suksesi kepemimpinan pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PW-NU) Sulut periode 2024-2029 akan bergulir di awal  2025. 

Masa bakti Hi Ulyas Taha MPd dan pimpinan NU Sulut periode 2019-2024 telah berakhir Desember 2024.  

Bacaan Lainnya

Keterangan dari Sekretaris Wilayah NU Sulut Hi Masri Suleman konferensi wilayah (konferwil) lima tahunan ormas islam terbesar di Indonesia ini telah siap digelar sekira 10-12 Januari 2025.  

“Panitia pelaksana dan panitia pengarah sudah menyiapkan agenda acara. Kita semua sepakat waktu paling cocok awal Januari 2025,”kata Masri. 

Kata Masri yang sudah dua periode menjadi 02 di PW NU Sulut, tim pengarah (SC) yang diketuai Hi Midun Loho dan Sekretaris SC Jailani Mansur MPd sedang menggodok draft konperwil XII. 

“Yang paling penting dari agenda konperwil adalah program kerja lima tahun ke depan. Juga memilih calon ketua tanfidz atau ketua PW NU Sulut dan Rois Syuriah,”tandas Masri.
 

Sekretaris SC PW NU Sulut Jailani Mansur mengaminkan keterangan Masri terkait kesiapan Konferwil XIIPW NU Sulut.  

Sementara itu di kalangan keluarga NU Sulut, beredar sas sus ada banyak kandidat ketua tanfidziah NU Sulut. Nama nama itu sudah populuer di kalangan tokoh islam Sulut. Para kandidat yang bermunculan rata rata punya kapasitas untuk jadi nakhoda PW NU Sulut masa hikmad 2024-2029. Mereka adalah incumbent Hi Ulyas Taha, rektor IAIN Manado KH Ahmad Rajafi, Hi Rum Usulu, Hi dr Abeng Elong dan Hi Amin Lasena. 

“Dari sekian nama kandidat yang beredar yang masih kuat di mayoritas cabang NU , Haji Ulyas Taha. Kakanwil Agama Sulut ini masih cukup tangguh dan sulit untuk dikalahkan,”kata pengurus PC NU Manado yang minta namanya disimpan. 

Kans Ulyas Taha sangat kuat melanjutkan kememimpinan NU Sulut diakui di internal dan eksternal NU Sulut. Kantong kekuatan UT sapaan akrab kakanwil Kemenag Sulut di PB NU dan di pengurus PC NU. Juga badan otonom masih menginginkan mantan bakal calon wakil wali Kota Manado. 

Hi Ulyas sendiri tidak ingin gegabah. Semua diserahkan ke akar rumput atau PC NU di 15 kabupaten dan kota yang punya hak memilih. Juga 11 badan otonom sebagai organ pendukung utama NU.  

Kata Ulyas, dia akan bersedia lanjutkan amanah pimpin NU Sulut, jika mayoritas keluarga NU se Sulut meminta, mendorong dan komitmen memilih mantan kakanwil Kemenag Sulteng. 

“Memegang jabatan ketua NU tidak mudah. Tapi semua karena amanah maka saya bersedia melanjutkan lagi,”tutur Ulyas. 

Seperti diketahui, peserta konferwil NU diikuti 15 PC NU se Sulut, 9 badan otonom (banom), PW NU Sulut dan 16 lembaga PW NU Sulut. 

“Yang menjadi peserta penuh adalah 15 PCNU. Sedangkan banom, pengurus wilayah dan lembaganya hanya peninjau atau tidak punya hak memilih,”kata Masri. (at/ham)

 

Pos terkait