MANADO – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan Idulfitri 1 Syawal 1440 Hijriah jatuh pada 5 Juni 2019.
Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir menjelaskan, keputusan tersebut diambil berdasarkan hasil hisab haqiqi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Karena itu, berkaitan dengan Idulfitri 1440 Hijriah kami mengucapkan selamat Idulfitri, taqabbalallahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin,” kata Haedar Nashir kepada wartawan di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Ditiro, Yogyakarta, Jumat (31/05/2019).
Muhammadiyah berharap momen Idulfitri 1440 Hijriah bisa kembali merekatkan persaudaraan sebagai bangsa dengan saling maaf-memaafkan. Selain itu juga menjadi momentum bagi umat Islam dan bangsa Indonesia menjadikan bangsa dan negara ini sebagai rumah milik bersama.
“Untuk maju menjadi bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur menuju Indonesia berkemajuan,” harapnya.
“Semoga Allah memberi rahmat untuk bangsa Indonesia,” lanjut Haedar.
Tak hanya itu, pihaknya juga berharap agar penetapan lebaran tahun oleh Muhammadiyah, tidak berbeda dengan orgasnisasi keagamaan lainnya.
Akan tetapi ia menekankan, jika memang ada perbedaan, hal itu tidak menjadi masalah sama sekali.
Alasannya, terang Haedar, Muhammadiyah dan seluruh komponen umat Islam dan bangsa Indonesia selalu memiliki rasa toleransi ketika terjadi perbedaan.
“Sebenarnya umat Islam dan bangsa Indonesia itu sudah dewasa untuk berbeda,” pungkas Haedar. (**)
JPNN.com