Satu Penambang Ratatotok Tewas, Dua Dirawat Akibat Didor Oknum Pengamanan Tambang Ilegal

lokasi kebakaran di area tambang yang ricuh Senin dini hari (10/03/2025). foto Tribun

MANADO- Insiden menewaskan warga Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara membuat geger warga Sulut.
Kejadian yang viral di media sosial, memperlihatkan suasana mencekam di lokasi tambang ilegal di Ratatotok Senin (10/3/2025) dini hari 01.30 Wita
Dari video terdengar teriakan sekelompok warga mendekati lokasi. Mereka sebagian membawa samurai.
“Video video pa dorang,”terdengar suarawarga lain.
Kedatangan warga sudah dijaga aparat diduga anggota Brimob. Sedetik kemudian, suara tembakan meletus di kegelapan dini hari.
Warga makin bernafsu, ketika seorang pemuda tertermbak dengan lubang kecil di sisi kanan wajah. Diketahui pemuda itu Fernando Tangkotow (21).
Korban tewas yang diduga ditembak oknum Brimob.
Dikutip dari beberapa sumber media online dan media sosial salah satu penambang membeberkan, ada dua lagi korban yang sedang dirawat dari peristiwa tersebut.

“Memang hanya satu orang yang meninggal. Tapi kalau yang terluka ada dua orang,” ujarnya.
Keduanya bernama Christian Suwoth dan Priangan Rengkuan.
Korban diketahui adalah warga desa Basaan dan Ratatotok.
“Setahu kami mereka dirawat di Manado juga. Sama-sama dengan yang meninggal,” ungkapnya.
Kapolres Mitra AKBP Eko Sisbiantoro mengatakan kasus tersebut sudah diambil alih oleh Polda Sulut.
“Iya, kasusnya sudah diambil alih Polda Sulut,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Polda Sulawesi Utara buka suara terkait tewasnya seorang warga Basaan, Kabupaten Minahasa Tenggara di Lokasi Pertambangan, pada Senin (10/3/2025).
Kabid Humas Kombes Pol Michael Thamsil mengatakan bahwa pihak Propam Polda Sulut telah turun melakukan penyelidikan lanjut terkait informasi keterlibatan anggota pada kasus ini.

“Pak Kapolda Sulut sudah memerintahkan Kabid Propam untuk melakukan penyelidikan dan upaya-upaya lainnya,” jelasnya

Thamsil memastikan jika benar ada keterlibatan anggota pada peristiwa tewasnya warga ini, dipastikan akan berproses hukum.

“Jadi jika hasil penyelidikan ada keterlibatan personil Polri, akan ditindak sesuai ketentuan yang ada,” jelasnya.(Nie)

 

Wakapolda Sulawesi Utara Brigjen Bahagia Dachi angkat bicara soal kasus anggota Brimob Polda Sulut tembak mati seorang warga di lokasi tambang ilegal Ratatotok, Minahasa Tenggara.

Insiden maut itu terjadi pada Senin (10/3/2025) dini hari. Namun, kronologi pasti kejadian itu belum dibuka secara terang oleh polisi.

Adapun korban tewas yang diduga ditembak oknum Brimob tersebut bernama Fernando Tangkotow (21).

Brigjen Bahagia dalam pernyataannya cuma mengimbau masyarakat menyerahkan proses hukum penembakan yang menewaskan seorang warga itu kepada kepolisian.

“Imbauan kami kepada masyarakat untuk menyerahkan ke pihak kepolisian. Polda Sulut sudah ambil alih untuk proses hukum, sesuai ketentuan berlaku,” kata Wakapolda Sulut di Manado, Senin.

Dia mengatakan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Dia menyatakan pelaku penembakan akan diproses hukum. “Pelaku akan kami proses sesuai ketentuan yang berlaku,” ucap Wakapolda.

Kasus penembakan tersebut diduga terjadi saat ada kericuhan di salah satu lokasi tambang emas ilegal di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, pada Senin sekitar pukul 01.30 WITA.(ham)

Pos terkait