Harimanado.MANADO- Insiden diduga perusakan musholah di Perum Agape, Tumaluntung, Minahasa Utara (29/1) malam memancing kemarahan sebagian umat Islam di Manado, Minut dan Bitung.
Ratusan massa yang menonton video insiden yang viral di medsos dan WA, tersinggung dan berbondong-bondong menuju lokasi di Perum Agape tadi malam.
Beruntung, aparat polisi Polres Minut dan TNI Kodim Minut cepat menghalau. Mereka sempat kecewa.
”Kami harus bersikap. Ini sudah keterlaluan. Harus diproses secara hukum dan tidak bisa sebatas dialog,”tandas Presidium Kahmi Sulut Abdurrahman Konoras.
Dosen senior Fakuitas Hukum Unsrat ini mendesak semua ormas Islam memperkarakan oknum dan dalang.
“Tidak bisa dibiarkan begini terus. Kita harus tegas bawa ke ranah hukum,”tandasnya.
Senator Sulut Djafar Alkatiri bergerak cepat. Tokoh muslim yang ikut berjuang mengawal musholah yang sama saat kejadian 2019 lalu mengajak semua rembug Kamis pagi ini.
Dia mengetuk hati para aktivis dan pimpinan Ormas Islam kumpul di Masjid Raya A Yani pagi ini.
”Mari kita semua datang di masjis A Yani. Kita tentukan sikap bersama. Setelah itu kita ke Polda Pangdam dan ke Tumaluntung. Harus ada tindakan hukum tegas,”katanya.
Pagi ini mulai berdatangan para tokoh dan aktivis di masjid raya.
”Insya Allah saya siap bersama sama,”kata Ketua NU Sulut Ulyas Taha di masjid A Yani.(ozi/hm)