Harimanado.com. Heboh reklamasi pantai di utara Kota Manado ikut dibicarakan sejumlah anggota DPR RI saat kunjungan kerja di Jepang, pekan lalu.
Anggota DPR dapil Sulut Wenny Warouw dan anggota DPR RI dapil Maluku Utara Dr Syaiful Bahri Rurai berdiskusi serius dampak dan manfaat reklamasi dari Sindulang sampai Tumumpa.
Syaiful melalui Whatssapp (WA) mengutip pernyataan mantan Kepala BIN Sulut ini.
“Dalam kacamata intelijen beliau, reklamasi tidak sekedar investasi, tapi pancangan pertahanan garis depan dalam konflik global masa depan,” tutur mantan Ketua HMI Manado ini.
Ada nada cemas yang tersirat. Terlebih para calon investor diisukan berkongsi dengan pengusaha luar negeri. Warouw khawatir dengan pola politik bisnis China yang ekspansionis.
“Kasus pulau Sengkaku (Spratley Islands), salah pulau hybride yang dibangun armada China sebagai pangkalan militer dan menolak keputusan Mahkamah Internasional di Den Haag, yang memenangkan klaim Filipina,”katanya.
Syaiful ikut mengingatkan sengketa kepemilikan teritori Indonesia di laut Natuna.
China buat nota keberatan atas penamaan Laut Natuna oleh Jokowi.
“Ini ada indikasi kuat ke arah itu,”tandas politisi pemikir ini.
Alumni Fakultas Hukum Unsrat Manado sedikit menyentil posisi Teluk Manado di bibir Pasifik. Dia melihat proxy AS kepada Indonesia akibat pertarungan OBOR/BRI vs IndoPacific.
”Kita ini secara geografis berada pada kawasan ring of Pacific, akan kena imbas pertama kali. Tahun 1920an Sam Ratulangi telah menulis “Indonesia di Pasifik” tentang perebutan kawasan masa depan ini,”sindirnya.
“Kasus Sulut, ketika Amerika dan Belanda berebut klaim atas Miangas (The Islands of Palmas casepe),”katanya.(hm)