JAKARTA- Andai pemilihan umum legislatif (Pemilu) 2024 digelar sekarang, diperkirakan pemilih golput atau tidak memilih sangat tinggi.
Jumlah abstain di Pemilu sekira 21,9 persen.
Angka ini berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Sementara partai peraih suara terbanyak masih digenggam PDI-P dan Gerindra.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, mayoritas responden masih memberikan suara ke partai berlambang banteng dengan persentase 23,7 persen. Posisi kedua diisi Gerindra dengan persentase 14,2 persen.
“Pilihan partai masih belum banyak berubah, 23,7 persen PDI-P; 14,2 persen Gerindra,” kata Djayadi dalam konferensi pers di YouTube Lembaga Survei Indonesia, Selasa (11/7/2023).
Adapun partai lainnya disebut tengah bersaing ketat. PKS misalnya, memeroleh suara 6,2 persen, dibayangi Golkar dengan angka 6 persen, PKB 5,7 persen, Nasdem 5,5 persen, Demokrat 4,4 persen, serta Perindo 4,1 persen.
“Itu menariknya itu di angka yang cenderung ketat persaingannya,” ujar Djayadi.
Sementara itu, sejumlah partai lain mendapatkan suara di bawah tiga persen yakni, PPP 2,5 persen; PAN 2,5 persen; PSI 0,9 persen; Garuda 0,7 persen; Hanura 0,5 persen.
Kemudian, Gelora 0,3 persen; Buruh 0,3 persen; Ummat 0,3 persen; PBB 0,1 persen; dan PKN 0,0 persen.
Meski demikian, kata Djayadi, terdapat masih cukup banyak responden yang belum menentukan pilihan mereka, yakni 21,9 persen. “Tapi kali ini kami menemukan masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan sekitar 21,9 persen,” tutur Djayadi.
Sementara itu, berdasarkan sosiodemografi, dukungan untuk PDI-P banyak diberikan pemilih dengan usia lebih tua. Pemilih PDI-P berdasarkan usia adalah 26-40 tahun 25,5 persen; pemilih 41-55 tahun 24,7 persen; dan pemilih lebih dari 55 tahun 29,6 persen. Sementara, mayoritas pendukung Gerindra berasal dari kelompok yang lebih muda yakni, pemilih kurang dari 21 tahun 22,5 persen; 22-25 tahun 11,5 persen; 26-40 tahun 16,3 persen; 31-55 tahun 10,6 persen; dan pemilih lebih dari 55 tahun 13,1 persen. Sebagaimana Gerindra, pemilih PAN juga lebih banyak berasal dari kelompok muda daripada tua.
Djayadi menyebut, berdasarkan hasil pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih generasi milenial dan post milenial mencapai 53 persen dari total jumlah pemilih.
“Jadi beberapa partai ini sudah benar cara membangun strategi sosialisasi di kalangan kategori-kategori usia,” kata Djayadi.
Adapun berdasarkan etnis, orang Jawa lebih banyak memberikan dukungan mereka ke PDI-P, Sunda ke Gerindra dan PKB, Batak terbagi antara Gerindra dan PKB, Madura lebih banyak memilih PDI-P dan PKB, dan lainnya.
“Minang lebih banyak ke Gerindra,” tutur Djayadi. Sebagai informasi, survei LSI ini digelar selama 1-8 Juli 2023 melalui sambungan telepon. Sampel dipilih melalui metode random digit dialing atau memilih nomor telepon secara acak. Sebanyak 1.242 responden kemudian dipilih secara acak. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Kompas)