Vicky-VAP-Elly Rebutan Restu Surya Paloh, Ini Alasannya

Ilustrasi Calon Walikota Manado, yang kesemuanya terkonfirmasi diback-up kada kabupaten/kota di Sulut.

Harimanado.com, MANADO — Kompetisi di internal Partai Nasdem untuk memboyong tiket rekomendasi di Pemilihan Wali Kota Manado (Pilwako) 2020 mendatang dipastikan sengit. Pasalnya, tiga elit kawakan partai dengan jargon gerakan perubahan tersebut bakal perang berebut restu Surya Paloh.

Hal ini demi memuluskan langkah jagoan mereka di Pilkada Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara itu. Dari informasi yang diperoleh redaksi Harian Manado, mereka diantaranya, GS Vicky Lumentut (GSVL), Elly L Lasut (E2L) dan Vonnie A Panambunan (VAP).

Bacaan Lainnya

Dimana, ketiga kepala daerah (Kada) di masing-masing kabupaten/kota itu dikabarkan mengusung calon masing-masing.

GSVL bakal mendorong istrinya Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene, yang kini menjabat Rektor Unima atau putranya Kristo Ivan Lumentut.

Sementara E2L hampir dipastikan dengan beberapa kali tatap muka di masyarakat memberi signal kuat akan mendorong istrinya mantan Bupati Mitra Telly Tjanggulung.

Kemudian, Vonnie A Panambunan meski belum secara gamblang akan mendukung eks Kapolresta Manado Rio Permana Mandagi.

“Kami lihat Partai Nasdem untuk Manado hanya akan ada rebutan tiga elit itu, Elly, Vicky dan VAP. Ketiganya membawa jagoannya masing-masing untuk didorong maju Wali Kota. Tinggal liat saja siapa yang direkom partai.

Meski akan disurvei oleh internal partai, namun saya pastikan tiga poros itu yang bakal kuat-kuatan untuk membujuk restui DPP dalam hal ini Surya Paloh,” beber sumber internal, saat ditemui sore kemarin.

Sementara itu, Nasdem Sulut dengan tegas membantah adanya saling sikut antara elit di tubuh partai tersebut. Ketua Bappilu DPW NasDem Sulut Moktar Parapaga menjelaskan, tidak ada saling sikut dalam pemilihan internal calon Wali Kota Manado oleh beberapa Ketua DPD NasDem di Sulut.

“Bagi Nasdem survei yang akan menentukan. Jadi jika ada yg dijagokan itu biasa karena berusaha elektabilitas tertinggi. Partai tetap pada prinsip menang dengan calon yg paling siap bertarung didukung dengan hasil survei dan instrumen lain. Selagi DPP belum putuskan, siapapun tetap berpeluang apalagi bagi Nasdem gratis soal Rekomendasi dan SK pengusung,” tegasnya.

Terpisah, petinggi Nasdem Sulut lainnya Felly Runtuwene soal Pilwako Manado belum lama ini menyebutkan, kuat sering relatif, kuat disurvei dengan hasil berbeda, itu bisa dibuktikan sendiri, siapa tahu yang tidak tergambar di permukaan tiba-tiba muncul dan begitu polling di masyarakat di survei, dia terbaik.

“Semuanya mungkin. Kita ada tahapan-tahapan, setelah adakan perekrutan, kita adakan polling baru itu kita survei secara keseluruhan,” tegas Bendahara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulut itu.

Anggota DPR RI terpilih inipun melanjutkan, mereka berkaca dari perolehan kursi pemilihan legislatif (Pileg) di internal partainya. Namun tidak sesuai dengan hasil di saat pemilihan berlangsung.

“Kemarin disalah satu lembaga survei bilang disini tidak ada kursi, disini begini dan begini. Ibu buat terbalik semua. Itu kan hasilnya,” tutur Felly.

Sehingga, menurut Felly Runtuwene, hasil survei itu penting dalam rangka untuk memacu semangat.

Ketika ada survei yang mengecewakan, jangan kemudian membuat ‘down’ para peserta Pemilu. Justru itu terkadang bisa memicu kerja kita untuk lebih kencang lagi,” tandas Felly.

Menanggapi isu ini, Pengamat Politik Unsrat Taufik Tumbelaka mengatakan, beda pendapat jelang Pilwako Manado, merupakan hal yang wajar. Sebab itu bagian dari dinamika politik.

“Diketahui hampir di semua partai politik ada faksi-faksi. Dimana, kadang kala menyuarakan sesuatu (termasuk bakal calon dalam Pilkada) akan berbeda. Namun nantinya tiap faksi sudah mengerti akan ada proses internal yang akan dilalui,” katanya.
Ia menilai, munculnya berbagai wacana calon dalam Pilwako Manado tidak hanya terjadi di Nasdem, Partai Golkar dan Partai Demokrat.

“Wacana calon juga terjadi di PDIP, yang sampai saat ini telah muncul beberapa nama seperti Andre Angouw (AA), James Sumendap (JS) dan belakangan muncul Hangky Arthur Gerungan (HAG),” tutup Tumbelaka.(**)

Pos terkait