2020, First Lady Guncang Pentas Pilgub Sulut

Ilustrasi first lady menuju Pilgub Sulut 2020.

Harimanado.com, MANADO — Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Utara (Sulut) 23 September 2020 mendatang kian kencang berhembus. Sejumlah figur sudah beberapa bulan terakhir ini mulai diotak-atik publik untuk digadang maju. Antara elit satu dengan lainnya dianggap kuat untuk berduet pada pentas demokrasi lima tahunan warga Nyiur Melambai ini. Namun, teranyar jadi topik yang tak kalah bergetar, yakni politisi perempuan first lady dinilai pantas dan layak untuk memimpin Sulut 5 tahun ke depan.
Sejumlah nama sudah mulai tebar pesona diantaranya, Christiany Eugenia Paruntu (CEP), yang merupakan Bupati Minsel dua periode yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulut. Nama lain yakni Vonnie Anneke Panambunan (VAP) Bupati Minut itu juga mulai ancang-ancang. Mewakil BMR ada nama Yasti Mokoagow dan Tatong Bara. Ke empat tokoh politik perempuan ini sangat layak turun gelanggan.

Juru Bicara Golkar Sulut Feriando Lamaluta menuturkan, saat ini pihaknya terus bangun konsolidasi politik diinternal Partai Golkar, maupun komunikasi politik dengan sejumlah partai dalam helatan Pilgub 2020 mendatang.

Bacaan Lainnya

“Ya saat ini kita masih banguan konsolidasi diinternal partai, misalkan Ibu Ketua Tetty Paruntu mendapatkan dukungan dari masyarakat dan tentu para pengurus DPD II Kabupaten/Kota juga memberikan dukungan berarti suda final Ibu ketua bakal diusung,” kata Lamaluta.

Menurutnya, untuk tahapan Pilgub sendiri waktunya masih lama, karena masih beberapa bulan lagi ke depan.

“Berdasarkan informasi tahapan Pilgub nanti bulan September, jadi nanti H-1 baru ditetapkan siapa yang di usung Golkar, kan boleh begitu yang penting tidak melewati tahapan pendaftaran di KPU,” tukasnya.

Sementara itu, terlihat dua hari terakhir Vonnie Panambunan mulai aktif turun berkunjung ke pasar-pasar di Kota Manado dan Bitung. Saat ditanya bahwa hal itu terkait dirinya akan mencalonkan diri di Pilgub nanti, VAP sapaan akrabnya enggan berkata lebih.

“Berisilahturahmi dengan warga, karena torang samua basudara dan ciptaan Tuhan,” kata Panambunan sambil tersenyum.

Pengamat Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka mengatakan, pada kontestasi Pilgub Sulut 2020, akan ditunggu-tunggu masyarakat; apakah akan ada cagub atau cawagub dari kalangan perempuan.

“Jika pada Pilgub 2015 lalu muncul Maya Rumantir yang kala itu peraih suara terbanyak DPD-RI Dapil Sulut, maka pada Pilgub 2020 ada sejumlah nama beken yang diprediksi mencoba masuk arena dimana mereka merupakan kepala daerah 2 periode. Yaitu CEP atau Tetty Paruntu, Bupati Minsel, VAP atau Vonny Panambunan, Bupati Minut dan Tatong Bara sang Wali Kota Kotamobagu,” katanya.

Diutarakan, modal srikandi-srikandi ini cukup kuat. Sebab mereka telah teruji di Pilkada sebagai Bupati dan Wali Kota.

“Maka bisa dikatakan ajang Pilgub 2020 menjadi tantangan sejarah bagi mereka dan juga Sulut. Karena dalam perjalanan Sulut mulai 23 September 1964 belum pernah ada Gubernur dan juga Wagub dari kalangan perempuan,” tuturnya.

“Perjuangan mereka memecah mitos tampak tidak mudah, karena PDI Perjuangan sebagai parpol penguasa pasti akan memperjuangkan sekuat-kuatnya agar kadernya tetap memegang tampuk sebagai Gubernur Sulut,” tutup Tumbelaka.(**)

Pos terkait