Harimanado.com, MANADO — Ramainya sejumlah politisi perempuan yang bakal maju di Pilgub mendatang menuai perhatian serius publik Sulut.
Pengamat Politik Unsrat Donald Moninjta mengatakan, sekarang dapat dilihat bahwa dalam dunia politik, wanita sudah berada dalam masa modern. Karena diketahui bersama bahwa sekarang partisipasi wanita dalam politik jauh lebih banyak dibanding dulu, saat masa tradisional yang mana peran wanita cenderung pasif dan tidak mau tau. Namun sekarang semakin terlihat bahwa dalam dunia politik, wanita sudah mau meninggalkan masa modern dan akan beralih kepada masa post-modern hal itu terlihat dari semakin dominannya peran wanita itu sendiri.
“Dalam teori post-modern memang dijelaskan oleh David Graffin bahwa teori ini adalah pengembangan dari masa modern, selain itu dalam teori feminisme pula dijelaskan bahwa gagasan mengenai kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang dikembangkan dari perspektif yang terpusat pada wanita. Dari teori post-modern dan teori feminisme dapat disimpulkan bahwa peran wanita dalam dunia politik di indonesia semakin kuat dan makin dominan,” ungkap Dosen Fisip itu, Selasa (9/7/2019)
Lanjutnya, nah, begitu juga dengan pencalonan beberapa perempuan di bursa kepala daerah pun agak mendominasi seperti Tetty Paruntu, Yasti, Tatong dan Vonny. Tak bisa disangkal bahwa keberadaan mereka amat sangat berpengaruh hingga terpilih.
“Kalau pun mereka maju dalam pilkada, posisi mereka telah ada modal politik, seperti dukungan massa ril, karena sampai sekarang kaum perempuan lebih banyak jumlahnya dalam pemilihan ketimbang laki-laki. Finansial, birokrat adalah beberapa modal yang sangat perlu waspadai. Jadi majunya beberapa nama di atas menjadi tanda awas,” terangnya.(tr11/fjr)