BKPRMI Manado-Ormas Adat Telurkan 3 Rekomendasi

TERDEPAN: Ketua BKPRMI Manado Suyanto Muarif ditemani pengurus BKPRMI Manado usai dialog di Aston Hotel Manado

Harimanado.com- Dialog kerukunan yang digagas Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI) Kota Manado bersama ormas adat dan kepemudaan, melahirkan banyak gagasan besar.

Usai dialog yang digelar di Hotel Aston Manado, Jumat (26/7), BKPRMI Manado dan ormas adat menelurkan beberapa rekomendasi.
“Ada banyak masukan dari para panelis dan peserta. Namun ada tiga garis besar yang bisa kami rangkum,” kata Ketua BKPRMI Manado Suyanto Muarif SAg kepada media ini.
Kata kandidat kuat ketua BKPRMI Sulut yang ditemani Sekretaris Ahmad Husein dan panitia Hendra Muksin ada tiga point. Yaitu:
1. Ormas Adat Kota Manado menolak penyebaran Hoax sebagai upaya menangkal terjadinya konflik sosial di Kota Manado.
2. Ormas Adat Kota Manado sepakat untuk tidak merespon berita Hoax yang berkembang di Medsos, dan
3. Ormas Adat Kota Manado ikut dan membantu Aparat keamanan dalam menjaga kemanan wilayah Kota Manado.
KUATKAN DIALOG: Para panelis dialog yang digagas BKPRMI Manado, di antaranya Dr Taufik Pasiak dan Sofyan Lapasau dan moderator Sekum KNPI Manado Amas Mahmud
Seperti diketahui pekan lalu, BKPRMI Manado bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (LPPSDM) menggelar dialog “Meningkatkan Peran Ormas Adat dan Ormas di Luar Adat di Kota Manado dalam Pencegahan Konflik yang Bersifat SARA Akibat Disinformasi Media Sosial Maupun Media Lainnya.
Suryanto saat dalam sambutan menegaskan  dialog sebagai salah satu bentuk partisipasi organisasi kepemudaan Islam di Kota Manado ini untuk menjaga kerukunan antarumat beragama di Kota Manado.
“Selain itu, ini juga menjadi wadah mempererat tali silaturahmi antar ormas, baik ormas adat maupun ormas di luar adat yang ada di Kota Manado,” ujar KUA Singkil ini.
Dialog menampilkan  Kasat Binmas Polresta Manado Kompol Adi Wiyanto, akademisi Dr dr Taufiq Pasiak, dan Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Manado Sofyan Lapasau. Mereka membedah masalah konflik sosial yang sering muncul dan dimulai dari media sosial.
Kasat Binmas Polresta Manado Kompol Adi Wiyanto bahkan membeberkan bahwa berdasarkan analisis dan evaluasi Polresta Manado, konflik sosial di Kota Manado paling banyak disebabkan faktor politik. Sedangkan SARA menduduki peringkat dua penyebab konflik sosial di kota ini.
“Meski hanya rangking dua, masalah SARA harus diwaspadai karena dampak konfliknya sangat besar. Tapi untuk saat ini potensi ini tak begitu berkembang karena peran semua pihak,” ungkapnya.
Dia juga mewanti-wanti masyarakat lewat ormas adat maupun ormas di luar adat yang hadir dalam dialog itu, untuk tidak menggunakan media sosial secara keliru. “Karena saat ini Polresta Manado sudah punya Cyber Crime yang mengawasi aktivitas di media sosial,” terangnya.
Sementara akademisi Taufiq Pasiak memberikan resep khusus dalam beraktivitas di media sosial (medsos). Menurut dia, resep paling ampuh adalah bersikap kritis dan berusaha untuk terus mengendalikan diri.
Adapun Sekretaris FKUB Manado Sofyan Lapasau membeberkan berbagai upaya yang dilakukan forum tersebut untuk membangun kebersamaan antarsesama umat beragama di kota ini.
Sekadar informasi, dialog tersebut dihadiri Sekretaris Brigade Manguni Indonesia (BMI) Kota Manado, perwakilan Bankom Garda Sakti, perwakilan Pemuda Muhammadiyah Kota Manado, Pemuda Muslimin Indonesia, perwakilan Brigade Masjid, dan ormas lainnya.(klik/hm)

Pos terkait