Harimanado.com, — JAKARTA – Suasana di Partai Demokrat mulai memanas. Sekelompok elite yang tergabung di dalam Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Demokrat menuntut segera menggelar kongres untuk mengganti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum partai.
Salah seorang pendiri Partai Demokrat Hengky Luntungan mengatakan wajar FKPD meminta kongres partai segera digelar. Pasalnya, SBY gagal membesarkan partai selama dua periode memimpin Demokrat.
“SBY gagal selama menjadi Ketua Umum dalam dua periode Pemilu yaitu tahun 2014 dan 2019,” kata Hengky ditemui saat FKPD menggelar keterangan pers di Jakarta Selatan, Selasa (2/7).
Bahkan, Hengky menyindir, SBY tinggal kelas dua kali setelah menghilangkan setengah suara Demokrat di dua periode pemilu.
Hengky mencatat, Demokrat mendapat suara hingga 20,40 persen saat Pemilu 2009. Namun, angka itu menurun menjadi 10,19 persen pada 2014.
“Hasil kerja SBY pada periode kedua gagal lagi menjadi 7,77 persen atau suara hilang menjadi 61,91 persen,” ucap dia.
Selain itu, menurut Hengky, SBY tidak menjalankan manajemen partai dengan baik. SBY dianggap telah merusak tatanan partai dengan melanggar sejumlah AD/ART.
Kemudian, SBY juga tidak segan membuat Demokrat menjadi partai dinasti. FKPD juga menganggap SBY menghancurkan Demokrat dengan membuat jabatan struktur yang bukan hasil kongres hingga rangkap jabatan.
“SBY menganut sistem Partai Dinasti dan sering melakukan manajemen konflik atau menyingkirkan para pejuang partai yang telah berjasa kepadanya,” katanya.
Sementara itu, anggota FKPD Demokrat Sahat Saragih meminta kongres digelar pada September 2019. Sedianya kongres digelar sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) melantik Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024.
“Kami minta di bulan September 2019 kiranya bisa dilaksanakan . Kongres dipercepat,” ucap Sahat. (jpnn)