Harimanado.com, MANADO–Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan Produktif, Pengelolaan dan Penyimpanan Logistik Pemilihan Tahun 2024 Tahap I Serta Pengelolaan Logistik Eks Pemilu 2024 resmi ditutup Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Utara, Kenly Poluan didampingi Sekretaris KPU Sulut, Meidy Malonda, Minggu (08/09/2024).
Ketua KPU Sulut, Meidy Malonda kembali mengingatkan bahwa pertama-tama yang harus kita harus lakukan adalah monitoring dan sudah disampaikan ke Bawaslu Provinsi Sulut. “Sudah ada 5 perusahaan yang kontrak kerjasama, sementara 2 perusahaan dalam proses penandatanganan MoU,” terangnya.
Kenly menambahkan, perusahaan yang telah menjalani kontrak tersebut akan dilakukan monitoring bersama-sama dengan Bawaslu. “Nantinya akan ada Surat yang kita sampaikan ke Bawaslu Provinsi Sulut dan teman-teman Bawaslu di Kabupaten/Kota untuk kita bersama-sama meninjau langsung perusahaan tersebut,” jelasnya.
Lanjutnya, hal ini terpusat untuk kita kunjungi untuk melakukan monitoring dan hampir 38 Provinsi se-Indonesia akan datang. “Nantinya di sana kita punya waktu untuk berkoordinasi kepada 5 perusahaan. Diketahui, 1 perusahan menangani dua pengadaan logistik yakni kotak suara dan bilik suara, itu berada di Surabaya,” kata Kenly.
Kenly juga menambahkan, untuk 3 perusahaan sebagai penyedia segel yang berada di Tanggerang Banten. Sementara Kabel Ties di Kemayoran Jakarta Pusat dan Tinta berada di Jakarta Barat. “Nah, ini perlu kita kontrol agar proses yang akan dijalankan bisa sesuai dengan yang kita harapkan. Kita harus koordinasi juga kalau kotak bilik suara kapan kita bisa mulai. Mudah-mudahan proses yang pertama ini bisa lancar-lancar,” harapnya.
Kenly juga menyampaikan kendala-kendala yang akan datang yakni gudang kecil yang kendalanya pada penumpukkan. “Jadi jika ada penambahan gudang di sampaikan ke kami. Bagi yang gudangnya kecil dan saat mau kerja jadi susah, silahkan disiapkan penyimpanan tambahan gudang lagi yang tempat bekerjanya bisa leluasa dan itu harus dari sekarang. Mengingat hanya 31 hari kerja, sejak tanggal 3 September, bisa saja minggu depan sudah ada distribusinya karena lewat pesawat,” ungkapnya.
Kenly berharap dalam mengolah kegiatan ini secara lebih baik dan yakin bisa lebih minimalis dari Pemilu. “Kadang-kadang itu yang jadi masalah di luar pekerjaan teknis, hal-hal yang sifatnya non teknis justru bisa diselesaikan dengan pengalaman-pengalaman yang sudah kita hadapi di Pemilu 2024,” pungkasnya.(sal)