KKIG Sulut Tabur Bunga dan Doa Ziarah Kubur untuk Peringati Hari Patriotik 23 Januari

Harimanado.com,MANADO— Masyarakat Gorontalo di Kota Manado tidak lupa dengan peristiwa bersejarah Hari Patriotik 23 Januari 1942. Peristiwa pengibaran bendera merah putih para pejuang Gorontalo  diperingati warga dan para tokoh Gorontalo yang terhimpun dalam Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG) Sulut pada Kamis (23/01/2025) pagi. 

Di tengah cuaca mendung, para pengurus KKIG Sulut dan KKIG Manado peringati hari pengibaran bendera merah putih 83 tahun lalu oleh pahlawan nasional Nani Wartabone. Peringatan dilakukan sederhan. Diawali doa bersama disertai ziarah kubur sejumlah tokoh Gorontalo yang dimakamkan di beberapa lokasi di Manado. 

Bacaan Lainnya

Sebelum pergi ziarah dan doa bersama, para pengurus berkumpul di Asrama Huyula Gorontalo. 

Sekretaris KKIG Sulut Suardi Hamzah memberikan sambutan KKIG Sulut dan Manado menggelar beragam kegiatan yang dipusatkan di Asrama Huyula Gorontalo di Jalan Sudirman, Kota Manado.
“Kita mengambil tema peringatan Hari Patriotik Gorontalo ke-83 ini  ‘Bersinergi dan Bersatu Padu Mewujudkan Pembangunan Bangsa’. “Hal ini sebagai wujud kita untuk membangun spirit dan semangat warga Gorontalo yang ada di Sulut untuk berpartisipasi membangun dalam segala aspek,” terangnya. 

Setelah itu, menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) ke pahlawan nasional yang tertembak saat Permesta yaitu alm Yusuf Hasiru. Di TMP Kairagi menggelar upacara serta tabur bunga di makam tokoh Yusuf Hasiru. 

Setelah itu ziarah ke makam mantan wagub Sulut Ahmad Najamudin.di pekuburan Kampung Islam di Karangria. Terus ke Kelurahan Islam ke alm A Badjeber, dan terakhir ziarah di makam kuburan umum Banjer.ke alm Juru Polontalo. 

Ziara dipimpin inisiator Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulut, H Ulyas Taha MPd. Setelah itu doa dan tabur bunga. 

Kata Ulyas, peristiwa Hari Patriotik Gorontalo ke-83 adalah hari yang bersejarah bagi masyarakat Gorontalo. Karena Gorontalo sudah kibarkan bendera merah putih yang dipimpin Nani Wartabone. 

Kata Ketua NU Sulut ini, KKIG Sulut menjadikan semangat para pejuang untuk refleksikan kembali apa yang menjadi misi perjuangan para pendahulu. 

“Hari itu 23 Januari 1942 Gorontalo telah kibarkan merah putih sebelum Indonesia diproklamirkan. Ini juga peringatan kepada Nani Wartabone sahabat proklamator,”katanya. 

Ulyas berharap KKIG akan menjadi wadah paguyuban pemersatu, Bukan jadi wadah kepentingan kelompok. Di KKIG dikedepankan ikatan kekeluargaan yang lebih k 

“Mari saling menguatkan antar sesama warga gorontalo. Kita bangun rasa kekeluargaan dan bangun rasa persaudaraan yang tinggi. Kita siapkan kader-kader warga Gorontalo yang ada di Sulut guna mewujudkan pembangunan bangsa, khususnya di Provinsi Sulut,” pungkasnya. 

Acara ziarah dan heningkan cipta diikuti para tokoh seperti Sekretaris NU Sulut Masri Suleman, Bendahara NU juga Pimdiv PT BSG Iskandar Modjo, kabid Pol PP Herry Anwar, Ketua SI Manado Sofyan Lapasau, KUA Bunaken Kisman Munte, Simon Latjengke,Fadilah Polontalo, Uten Moki, Iswadi Amali Iswan Buka, Fitri Muarif, Syuriati Monoarfa, Rahmi Thalib, Noho Poiyo dan lainnya.(sal) 

Pos terkait