Manado “Surga” Investor, Welcome Reklamasi Lima Pulau

Harimanado.com, MANADO–Kota Manado memiliki daya tarik untuk dikembangkan. Selain kaya potensi, posisi Manado cukup strategis karena berada di bibir pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik. Alhasil banyak negara yang mencakup di dalamnya. Jalan satu-satunya agar kota yang dijuluki Kota Tinituan itu berada pada posisi Kota yang maju dan modern adalah reklamasi. Pemerintah Provinsi Sulut pun tak menepis akan rencana itu.

Namun, tak sedikit kalangan yang mempermasalahkan rencana mega proyek ini. Anggota DPRD Manado Suyanto Yusuf, legislator PKS itu saat berpapasan dengan Gubernur Olly Dondokambey akhir pekan lalu, dirinya mengungkit isu reklamasi pantai di Boulevard Maasing Karangria dan Sindulang.
Karena akan memengaruhi nasib para nelayan.

Bacaan Lainnya

“Sekiranya reklamasi di Boulevard Maasing tak bisa dihindari. Maka saya menyarankan dua permintaan,” pintanya.

Politisi yang berlatar belakang dokter itu, meminta OD harus menyiapkan lahan untuk perputaran ekonomi masyarakat Maasing.

“Lahan itu untuk bangunan kuliner yang berada dalam kawasan reklamasi tersebut, juga wahana permainan dan rekreasi untuk masyarakat Manado di Utara,” ungkapnya.

Politisi vokal itu juga mendesak pemerintah memperhatikan 40 nelayan Maasing, nelayan dari Bitung Karangria dan Tumumpa yang mengadu nasibnya di laut.

Khususnya di Maasing ada tambatan perahu yang rusak diterjang ombak. Si kontraktor lepas tangan ketika tambatan perahu panjang 30 meter dengan anggaran 900 jutaan an diobrak abrik gelombang.
“Sekarang tambatan perahu sudah mengalami penyusutan karena kontruksi bangunan bebatuannya terlalu kecil dan pengaturannya tidak baik, sehingga semakin lama semakin mengecil ukuran tambatannya,”beber alumni HMI Kedokteram Unsrat.

Terakhir tokoh Maasing ini mengusulkan agar di daerah utara dijadikan kota pariwisata. Pemerintah membuka ases jalan darat ke Bunaken sebagai akses ekonomi maupun kesehatan dan turisme.

“Untuk menunjang program pariwisata walaupun cuaca berombak, aktivitas tetap jalan. Apalagi belum ada kegiatan pelayanan di puskesmas, yang terbengkalai bangunannya”lanjutnya.

Sementara itu, menurut Gubernur OD menanggapi terkait reklamasi di pantai utara itu berbeda dengan yang lain. Ada jarak (gap) antara jalan boulevard dengan kawasan reklamasi sehingga masyarakat juga masih menikmati dan melihat indahnya pantai.
“Nantinya kami akan menyiapkan lahan sekitar 16% untuk kegiatan ekonomi masyarakat sekitar dan wahana termasuk pelaksanaan kegiatan pameran yang selama ini dibuat di Kairagi,”katanya.

Menyangkut para nelayan OD menjelaskan pengembang akan buat canal untuk para nelayan sehingga semakin aman kondisi perahu mereka.

Terpisah, Pengamat lingkungan hidup Prof Dr Charles Kepel MSi menjelaskan soal reklamasi Manado dua itu sudah dibahas antara pihak-pihak yang terkait. Dan lokasi tersebut dimungkinkan untuk dilakukan reklamasi. Tapi yang kendala sekarang tinggal menunggu investor.

“Kalau investornya sudah siap maka akan masuk ke tahap lanjutan, yakni pembahasan amdal, ” ujarnya.

Lanjut dosen Fakultas Perikanan Unsrat yang terlibat dalam pembahasan boulevard dua ini, jika investornya sudah ada maka di situ juga disiapkan untuk parkiran perahu nelayan. “Malahan akan dibangun dermaga. Kalau itu jalan maka otomatis perekonomian masyarakat Disekitar akan maju, “ujarnya.

Untuk kata profesor yang pemerhati laut dan lingkungan ini meminta masyarakat bersabar. Karena semuanya tergantung investor. Jika investor siap maka pembahasan dilanjutkan.

“Kalau pemerintah saya ikuti mereka sudah siap. Karena rapat pembahasan boulevard dua Manado sudah berapa kali dilaksanakan. Dan kebetulan saya mengikutinya,”tambahnya.(**)

Pos terkait