PDIP Lirik Golkar, Target Jahatin NasDem

Ilustrasi/Harimanado.com

Harimanado.com, MANADO — Pergerakan politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 23 September 2020 mendatang di Sulut semakin menarik disimak. Komunikasi ditingkat elit Partai Politik (Parpol) gencar dilakukan. Lobi-lobi koalisi antar Parpol di tujuh Pilkada Kabupaten/Kota hingga Pilgub pun tak terbendung. Tak hanya itu, paket koalisi disejumlah Pilkada juga mulai dikencangkan. Misalnya, duet Parpol di Pilgub coba diracik agar juga terjadi sampai ke level Pilkada Bupati maupun Wali Kota.

“Iya informasinya PDIP dan Golkar dicoba untuk dipaketkan pada Pilkada 2020 nanti. Pak Olly digadang-gadang berduet dengan Tetty Paruntu di Pilgub dan itu disatu paketkan dengan Pilkada contohnya di Bitung, Minut dan Minsel yang peluang Golkar dan PDIP bersatu hampir pasti terjadi. Jadi koalisi ini coba dimainkan tokoh-tokoh politik di kedua Parpol tersebut. Hal ini ambisinya untuk menghadang kekuatan Nasdem yang memiliki 6 Kepala Daerah. Jadi ketika Golkar dan PDIP menyatu akan membuat satu kekuatan besar,”beber sumber yang meminta namanya tak dikorankan, Selasa sore kemarin.

Bacaan Lainnya

Sementara itu, Juru Bicara Partai Golkar Sulut Feriando Lamaluta saat dikonfirmasi terkait isu tersebut menuturkan, isu seperti itu biasa dalam politik.

“Kan saya sudah berulang-ulang kali katakan. Bahwa, komunikasi politik yang dibangun Partai Golkar berjalan dengan semua partai. Jadi bukan hanya PDIP, bisa saja isu itu ada, tetapi faktor ke arah itukan banyak aspek yang harus dilihat,” kata Lamaluta, Selasa (16/7/2019).

Menurutnya, belum ada putusan final antara Golkar dengan PDIP dan sejumlah partai lainnya. Bahkan kata dia, walaupun pada pilkada lalu Golkar pernah bersama dengan PDI-P. Namun saat ini belum ada sinyal kuat dengan partai berkepala banteng itu, dan partai lainnya.

“Belum ada sinyal yang sangat kuat partai-partai yang bakal duet dengan Golkar, semua sinyal masih berada 2-3 bar. Dan belum sampai sinyal 4 bar, karena semuanya masih berproses. Dalam politik semua bisa terjadi, apakah Golkar masih tetap bersama dengan PDIP? Semuanya pasti akan terjawab pada waktunya,” sebutnya.

“Komunikasi dengan partai politik sebelum jelang hari penetapan tetap jalan. Apa pun hasilnya ya kita lihat prosesnya ke depan. Tapi sekali lagi komunikasi tetap jalan selagi belum ada penetapan KPU,” pungkasanya.

Lanjut dia menjelaskan, setiap partai politik punya cara dan mekanisme dalam mengusung bakal calon di pilkada.

“Seperti saya katakan mekanisme partai itu ada dan komunikasi politik itu jalan terus, semuanya nanti kelihatan. Mau ke arah mana dimasing-masing pilkada ini, dan posisi kita seperti apa. Yang pasti di 8 pilkada ini, Golkar akan mengusung sebagai calon walikota, bupati dan calon gubernur atau wakil gubernur. Yang jelas seluruh partai kami sudah komunikasikan, dan prosesnya kan masih panjang. Semua sahabat partai saat ini masih tetap jalan komunikasih, untuk memcari calon pemimpin yang terbaik dalam membangun Sulawesi Utara kedepan,” tutupnya.

Terpisah, Ketua Bapillu PDI Perjuangan Sulut Lucky Senduk menegaskan, PDIP Perjuangan sudah pasti memiliki tujuan yang nyata.

”Yang pasti sesuai pernyataan pak Gub lalu bahwa, PDI Perjuangan adalah partai terbuka dengan karakteristik gotong royong,” jelasnya
Dimana kata Senduk, partai manapun yang ingin bersama PDI Perjuangan memiliki peluang. Hanya saja dalam koalisi PDI Perjuangan pasti tanpa syarat.

”Silahkan, tapi koalisi dengan PDI Perjuangan adalah koalisi tanpa syarat karena PDI Perjuangan berjuang untuk kesejahteraan rakyat, rakyat yang sejahtera itulah tujuan perjuangan partai,” tandasnya.

Di tempat lain, Pengamat Politik Universitas Sam Ratulangi Donald Moninjta mengatakan, dalam politik semuanya bisa dimungkinkan. Francis Bacon bilang Evryting is Politics, dalam ruang hampa pun politik bermain. Apalagi menyangkut pilkada.

“Nah, kalau Olly-Tetty bila benar menjadi pasangan, maka kekuatan politiknya sangat luar biasa. Pasalnya, dua kekuatan Merah-Kuning bisa mengimbangi kekuatan Partai Nasdem, yang tak bisa disangkal memiliki kekuatan di 6 kab/kota,”kata dosen Fisip itu.

Menurutnya, figur Tetty selain mewakili perempuan dan Ketua Golkar Sulut juga mewakili kantong suara Minsel dan Minut.
Kalau Olly posisinya memang lengkap. Untuk menang pastinya semua harus dilibatkan pertama adalah partainya sampai ditingkat desa/kelurahan, kedua meramu isu yang bisa meningkatkan elektabilitas, ketiga kekuatan hubungan dengan masyarakat luas.
“Kesemuanya memang bagaimana menarik simpati masyarakat yang seluas-luasnya.(**)

Pos terkait