Penzaliman Elly, Bom Waktu 2020

 

Harimanado.com MANADO— Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud terpilih Elly E Lasut (E2L) dan Mocktar Parapaga (Mantap) makin misterius.

Bacaan Lainnya

Terhitung sudah delapan hari sejak 22 Juli batas waktu   Pelantikan, nasib E2L dan Mochtar diombang ambing.

Biang kerok ‘penzaliman’ hak politik Elly sudah terkuak. Mereka yang diduga berandil menghadang sudah kelihatan.

Penjegalan ini membuat Publik berspekulasi bahwa polemik belum dilantiknya E2L-Mantap bakal berimbas ke komunikasi politik dua parpol, yakni PDIP dan Nasdem.

Pasalnya, semua tahu Elly diusung Nasdem dan sudah menjadi bagian dari keluarga besar Partai besutan Surya Paloh itu.

Pengamat Politik Fisip Unsrat Donald Moninjta menilai ditundanya pelantikan Bupati terpilih Kabupaten Kepulauan Talaud harus diakui menimbulkan spekulasi politik.

Seperti, halnya bahwa Elly akan menunjukan posisinya untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur pada pemilihan tahun 2020 mendatang.

Dan secara psikologi ini terjadi dimana-mana bahwa siapa yang dizolimi akan berimbas pada tingkat rasa sayang dan suka masyarakat kepada E2L.

“Secara Partai memang akan head to head dengan sesama partai pendukung.  Bila melihat keberadaan kepala daerah sekarang kepemimpinannya didominasi partai Nasdem, artinya dengan peristiwa ini tak bisa dibantah. Nasdem akan semakin solid. Selain itu bagi saya, elektabilitas E2L akan semakin naik. Dan ini menjadi modal yang sangat tinggi untuk pencalonan Gubernur nanti,”tandas Moninjta.

Sementara itu, Pemerhati Politik Sulut Taufik Tumbelaka mengungkapkan, beda pendapat terkait pelantikan pemenang Pilkada Talaud telah menjadi perbincangan publik terlebih khusus di medsos. “Tampaknya ada masalah beda interpretasi terkait posisi dari E2L. Polemik ini bisa saja merambat ke wilayah ‘pertarungan’ politik dimana muaranya bukan tidak mungkin ke Pilkada 2020,” katanya.

Untuk itu, sambungnya, masih ditunggu perkembangan dan juga akhir dari ‘drama’ Pilkada Talaud. “Tampak kebanyakan harapan publik akan ada solusi terbaik dengan tidak menimbulkan dinamika politik yang semakin hangat,” tutup Tumbelaka.(tim/hm)

Editor : Fajri Syamsudin
Peliput : Adrian Sigar, Martha Paslah

Pos terkait