OD-SK, CEP-SSL, E2L-BM Kans Tarung di Pilgub

Dipastikan Hanya Ada 3 Pasang 

Yasti Cs Diisukan Dukung Olly-Steven

 

Harimanado.com-Manado – Perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2020 mendatang kian kencang dibahas publik politik Sulawesi Utara (Sulut).

Bacaan Lainnya

Terbaru, masyarakat mulai memperhitungkan bakal ada berapa pasangan calon (Paslon) yang akan bertarung dalam perebutan DB 1 dan DB 2 Sulut itu.

Jika dihitung komposisi kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi yang berjumlah 45, bisa dipastikan hanya akan ada 3 pasangan.

Hal ini berdasarkan perolehan Partai Politik (Parpol) dimana PDI Perjuangan meraih 40 persen kursi, yakni 18, kemudian disusul Nasdem 9 dan Golkar 7 kursi lalu Parpol lainnya dengan di bawah 5 kursi.

Sementara itu, dipastikan PDIP kans tetap memasangkan OD-SK sudah bulat.

Duet ini peluang akan didukung kekuatan Bolmong raya, minus Boltim.

Yasti Mokoagow dan Tatong Bara akan all out mendukung OD-SK meski Partai Nasdem akan mengusung calon gubernur sendiri.

Terinformasi Yasti cs akan bargaining Sekprov Sulut dari keterwakilan BMR serta jajaran direksi di Bank berpelat merah daerah yakni Bank SulutGo dapat disisi putra-putri BMR.

Sementara Partai Golkar hampir final Tetty Paruntu calon Gubernur.

Tetty diisukan akan ambil pasangan Sehan Landjar, Syachrial Damopolii sebagai representatif muslim dan Bolmong Raya atau kemungkinan jika berkoalisi dengan Demokrat, CEP akan disandingkan dengan James Karinda Sekertaris Demokrat Sulut.

Pengamat Politik Universitas Sam Ratulangi Ferry Liando mengatakan, kalau syarat parpol dan gabungan parpol mengusung calon adalah sebanyak 20 persen kursi maka kemungkinan bisa ada 5 pasang calon.

Jika DPRD Sulut ads 45 kursi maka harus ada 9 kursi bagi parpol atau gabungan parpol baru bisa mengusung calon.

Tapi yang utuh hanya PDIP dan Nasdem, sementara PDIP memborong 18 kursi.

Parpol-parpol yang lain harus bergabung dengan parpol lain, baru bisa.

“Akan tetapi dengan perolehan kursi PDIP tersebut sangat tidak mungkin 5 pasang.

Bisa saja paling tinggi cuma 3.

Karena bisa saja Golkar masih harus mencari kursi tambahan dari parpol lain agar bisa cukup.
Jadi kontestan yang bisa terjadi adalah PDIP, Nasdem dan koalisi yang diinisiasi Golkar,”tandas dosen pascasarjana itu tadi malam.

Sementara itu, Pengamat Politik lain Taufik Tumbelaka menuturkan, untuk Pilgub Sulut 2020 pasangan kandidat yang ada berpeluang sama dengan Pilgub yang lalu, yaitu 3 pasang kandidat.

Kata dia, walaupun ada prediksi akan muncul 2 pasang kandidat Gubernur.

“Namun sebaiknya lebih dari 2 pasang kandidat agar masyarakat calon pemilih mempunyai pilihan lebih banyak dan dari sisi dinamika sosial – politik dengan lebih dari 2 pasang kandidat akan menghindari atau meminimalkan polarisasi dalam masyarakat sebelum dan sesudah Pilgub,”terang Tumbelaka.

Terpisah, Ketua Bapilu PDIP Lucky Senduk menegaskan, sejak awal PDIP sudah menyatakan pada Pilgub nanti hanya ada nama Olly Dondokambey dan Steven Kandow (OD-SK) yang diusung.

“Ini sudah sangat jelas hanya OD-SK saja,” ujar Senduk baru-baru ini.

Ditegaskannya, keputusan partai mengusung OD-SK karena melihat duet maut yang diusung PDIP berhasil dalam membawa daerah nyiur melambai ini semakin baik.

Mulai dari roda pembangunan sampai tingkat kesejahteraan rakyat.

Apalagi pada pemilu ini lanjut Senduk, PDIP berhasil meraih suara terbanyak untuk Pilpres.
Kemudian dalam perolehan kursi juga PDIP menang.

“Jadi ada kajian matang bukan tidak,” ujarnya.

Soal adanya bargaining politik, Senduk menyatakan itu akan dilihat nanti.

Yang pasti peta politik saat ini PDIP berusaha dengan sebaik mungkin dengan partai lain dalam melakukan koalisi.

Ditempat lain, Jubir Partai Golkar Sulut Feriando Lamaluta saat dikonfirmasi dia menuturkan, pihaknya masih menunggu hasil Pileg yang petusan resmi oleh KPU RI, baru pihakya bakal meyetakan sikap terkalit helatan Pilgub, pada tahun mendatang.

“Sabarlah semuanya ada waktunya, kan kita di Golkar baru mendapat Tujuh kursi, maish butuh Dua kursi baru bisa mengusung. Muda-mudahan ada ketambahan kursi pada saat penetapan nanti,” kata Lamaluta.

Menurutnya, untuk helatan ini pihaknya tetap bakal mengusung kader intenal Golkar.

“Tetap kader Golkar yang diusung, entah siapa, nanti kita lihat hasil surveinya.

Kalau hasil survei Ibu ketua tentu, Ibu ketua yang didorong.

Tapi kalau kader lain lebih tinggi hasil surveinya tentu dia yang bakal didorong, tapi yang jelas kita masih menunggu hasil Pileg.

Semuannya akan kelihatan kok, jadi bersabar dululah,” tandas Lamaluta.

Ketika ditanyai, dalam helatan tersebut Golkar bakal meminang partai apa? Dia juga enggan berkomentar banyak.

“Kan sudah saya katakan, bersabar dululah, semuannya akan berah kesana.

Untuk berkualisi nanti kita lihat partai yang siap bersama-sama dengan Golkar, kan kita cari Dua kursi lagi untuk mengsung,” tutupnya.

Sementara itu, Ketua Bapillu Nasdem Sulut Moktar Parapaga ketika ditanyai peluang pasangan GS Vicky Lumentut bersama James Karinda atau Elly Lasut-Benny Mamoto parapaga hanya tersenyum.

Menurutnya, hingga saat ini DPW Nasdem Sulawesi Utara belum memastikan siapa saja calon potensial yang bakal maju dalam Pemilihan Gubernur.

“Belum, nanti tunggu saat yang tepat (akan diumumkan,” ujar Parapaga, Minggu (26/5) kemarin kepada awak media.(**)

Editor : Fajri Syamsudin

Peliput : Vivi Sondang, Suratman Abdullah, Nandito Ngala

Pos terkait