Harimanado.com, MANADO — Wabah pneumonia alias infeksi paru-paru menular misterius tengah menggemparkan China, dan membuat seluruh negara di Asia waspada. Khusus Sulut, yang banyak dikunjungi turis Cina harus tingkatkan kewaspadaan.
Meskipun demikian, pihak Kementerian Kesehatan RI sudah mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.Sebagai bentuk pencengahan, Pemerintah Provinsi Sulut melalui Dinas Kesehatan telah melakukan antisipasi di tempat-tempat preventive, seperti pelabuhan dan bandara.
“Kami telah menurunkan petugas kesehatan khusus di bandara dan pelabuhan. Ini untuk mengantisipasi kewaspadaan saja,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr Debbie Kalalo, Jumat (17/1) kepada Harian Manado.
Kalalo menjelaskan bahwa bersyukur sampai kini belum ditemukan ada turis Cina, yang datang mengidap penyakit tersebut.
”Tapi biar pun belum tetap kami lakukan pengawasan dan pemeriksaan ketat,’ ‘terangnya.
Sementara Koordinator KKP Manado yang bertugas di Bandara Sam Ratulangi Yohanis Patari mengatakan pihaknya terus melakukan deteksi sesuai arahan dari Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI. Untuk KKP Sulut telah dilakukan deteksi, yakni pertama mengamati akan pergerakan ke Manado. Kedua pihak KKP telah memasang termoscaner suhu. Jadi jika ditemukan ada turis yang suhunya diatas 38 derajat maka itu patut diwaspadai. Ketiga kewaspadaan fungsi bandara ke wilayah Sulut, dalam hal ini jika ditemukan ada turis dengan suhu tinggi di lapangan segera melaporkan ke kantor kesehatan masyarakat.
”Jadi masyarakat marilah kita saling membantu akan keamanan dan kesehatan di Sulut ini,” jelasnya.
Dia menambahkan, masyarakat Sulut jangan salah menafsir dengan pemeriksaan ini .Karena ini sama sekali tak menganggu akan kenyamanan para turis.
”Tapi malah sebaliknya. Ini untuk keamanan mereka (turis Cina) selama berwisata di Sulut. Dan kami mengeluarkan ini, lantaran dihimbau dari WHO,” tambahnya.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI Anung Sugihantono mengatakan, gejala umum dari pneumonia adalah demam, batuk, dan sulit bernapas.
“Warga yang mengalami gejala tersebut harus segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat. Tujuannya untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Anung, menyitat laman resmi Kemenkes RI.
Masyarakat juga dihimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Konsumsi makanan bergizi dengan menu seimbang dan lengkapi asupan dengan buah serta sayur. Lakukan pula aktivitas fisik selama 30 menit per hari.
“Jangan lupa juga untuk istirahat cukup,” tambah Anung.
Lebih dari itu, masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke China, termasuk Hong Kong, Wuhan atau Beijing, diminta untuk terus memperhatikan dan memantau perkembangan penyebaran penyakit tersebut.
Anung juga mengingatkan agar tak lupa untuk berkonsultasi dengan otoritas kesehatan setempat.
“Jika dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang memperlihatkan gejala seperti pneumonia, segera lah berobat. Segera berobat pula jika gejala timbul saat telah tiba di Indonesia,” tandas Anung. (art/cin)