Harimanado.com, PANDEMI virus corona atau COVID-19 membuat banyak nyawa melayang di seluruh belahan dunia termasuk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Wabah ini juga membuat keterpurukan ekonomi. Untuk itu perlu kerjasama semua pihak agar corona segera berakhir, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota serta masyarakat.
“Kita butuh kerja keras dan bekerja sama. Dalam memutus mata rantai pandemi, pemerintah tetap konsisten, bekerja secara profesional, terprogram dan terukur. Pemerintah juga bergerak dengan sistematis, profesional dan sinergis, tidak boleh ada kebijakan yang tumpang tindih,” kata Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Sejak awal agar seluruh bantuan tepat sasaran, Gubernur Olly bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Gugus Tugas COVID-19 Sulut yaitu Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Santos Matondang, Kapolda Sulut Irjen Pol Royke Lumowa, Kajati Sulut Andi Muh. Iqbal Arief, Danlantamal VIII Sulut Brigjen TNI Donar Philip Rompas, serta Sekprov Edwin Silangen, telah mengantongi data akurat terkait warga terdampak virus corona.
Sedikitnya ada 741.342 nama yang dikantongi pemerintah sebagai korban terdampak COVID-19.
Mereka berasal dari 182.026 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 15 kabupaten/kota se-Sulut.
Kondisi ini pun langsung dilaporkan Gubernur Olly kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2021 Pemprov Sulut melalui video conference April lalu.
“APBD Provinsi Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sebesar Rp171,5 Miliar. Jika dijumlahkan kekuatan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, ada kurang lebih Rp521 Miliar yang menjadi refocusing dan realokasi APBD Tahun 2020 dalam penanganan Covid-19,” kata Olly seraya mengapresiasi kepada Bupati dan Walikota yang telah melaksanakan refocusing dan realokasi anggaran APBD 2020.(tra)