Kata Alumni PKS Sulut: Tolak Pin Emas Hal Biasa

Sekum KNPI Manado Amas Mahmud

Harimanado.com.MANADO- Sikap anggota DPRD Sulut Melky Pangemanan menolak pin emas memantik beragam tanggapan.

Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulut Awaluddin Pangkey mengklaim
“PKS pernah melakukan 20 tahun lalu. Itu sesuatu yang baru bagi PKS waktu itu tahun 1999,” tutur Awal saat diskusi di grup WA.
Janji PKS kata Pangkey dibuktikan di periode 2004-2009, dengan menolak penggunaan mobil dinas (mobnas).
Di DPR pusat tujuh anggota DPR RI dari PKS  mengejutkan legislatif lain.
“Ada kesaksian tujuh aleg PKS DPR RI menolak amplop amplop yang tidak jelas yg akan diberikan,”ungkit aktivis KNPI Sulut ini.
Untuk DPRD Sulut, anggota legislatif tahun 2004 dari PKS melakukan hal serupa.

“Hampir satu tahun sekira 2005 baru pak Abid menerima desakan dan permintaan supaya pakai mobnas dengan beberapa pertimbangan,”tandasnya.

Sekretaris KNPI Manado Amas Mahmud

punya persepsi berbeda. Kata Amas pola Melky dari PSI beda tipis dengan PKS di awal berkibar. Kesannya sekadar mencari simpati belaka
“Itu namanya move politik, harus ada kejutan biar tetap sehat,”kata aktivis vokal ini.
Aktivis muda lain Yudhistira Nursin mengingatkan PKS jangan buru-buru mengklaim partai sederhana dan menolak barang mewah.
“Terkesan cuma PKS yang cocok dan boleh melakukan citra positif?”tanya Yudhis sambil tertawa.
Pangkey tidak membantah ada pesan kampanye di dalam.
Tapi dia menohok Amas agar bisa membedakan latar belakang ideologi dan kasta PKS dan PSI.
“ Ya benar. Politik adalah pencitraan dan pemenangan, kalau di PKS menolak hal hal itu cocok, karena memang partai yang tidak wah,”tangkis Ketua Matlahul Anwar Sulut ini.
Aktivis GARBI ini mengelak tudingan bahwa
hanya PKS yang pantas menolak barang mewah.

“Tapi lebih memang cocok saat itu. PKS saja kaos saat kampanye 1999 dan 2004 dari sumbangan konstituen,”ungkap tokoh muda Manado utara.

Namun, Yudhis menanyakan kenapa PKS tidak konsisten menjaga irama sebagai partai sederhana dan berpihak kepada rakyat kecil.
”PKS pertanda tidak lagi istiqomah (konsisten) kalau melihat pola sekarang,”
tandasnya.
Pangkey sedikit membenarkan ada inkonsistensi yang juga terjadi di PKS.

“Tapi, clear karena itu semua taktik serta kepiawaian mengelola parpol agar tetap panjang umur,”sentilnya.

Yudhis sendiri melihat langkah Melky aleg PSI menolak ‘kemewahan’ sesuatu yang patut diapresiasi. Jangan semata mata diarahkan ke pencitraan.

“Normal saja dan nggak perlu di-bully,”tukasnya.

Pemerhati politik Muhammad Nur Bongkang menyangsikan cerita PKS tahun 2004 menolak barang mewah.
”Yang kami dengar menolak karena mobil sudah bekas,”kata Mat Nur.(hm)

Pos terkait