Harimanado.com, MANADO— Negara adidaya Amerika Serikat (AS) penasaran dengan rapor positif ekonomi Sulut di era pandemic 2020-2021.
Untuk jawab rasa penasaran, Pemerintah AS mengutus pejabat Konsulat Jenderal (Konjen) AS John McDaniel, Kepala Bidang Politik Ekonomi Konjen AS ke Kota Tomohon saat iven TIFF 2023.
Kepada Gubernur Olly Dondokambey McDaniel mencoba mengorek cara Olly menekan inflasi dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi saat pandemi Covid-19 lalu.
Selama triwulan II 2021 pertumbuhan ekonomi Sulut menunjukkan pemulihan dengan laju pertumbuhan sebesar 8,49% (yoy). Ini menunjukkan ekonomi Sulut pulih di tengah pandemi.
Gubernur menjelaskan bahwa penguatan sektor pertanian menjadi solusi untuk memperkuat sektor perekonomian daerah di tengah pandemi.
Selain itu, Sulut merupakan net eksportir perdagangan antar negara di tengah pandemi.
Pada 2020, Sulut mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 687,65 Juta. Di triwulan II 2021 juga total ekspor Sulut tumbuh sebesar 13,21% (yoy). Menguat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,41% (yoy).
Pada triwulan II 2021 ekspor ke luar negeri tercatat USD 291,75 Juta atau tumbuh sebesar 44,54% (yoy).
Capaian ini menguat dibandingkan triwulan I yang tumbuh sebesar 32,04% (yoy).
“Sumber daya alam, khususnya pertanian dan perikanan, memegang peranan penting dalam struktur ekspor luar negeri Sulut.
Di mana komoditas minyak nabati merupakan komoditas utama ekspor luar negeri Sulut,”ujarnya.
Kata OD solusi pemulihan ekonomi Sulut di masa pandemi selain menggenjot pertanian adalah dengan memperkuat kegiatan ekspor.
Lanjut Olly, Sulut juga berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonominya di atas ekonomi nasional hingga sekarang atau pasca pandemi.
Terbaru, berdasarkan data BPS, pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara Triwulan II – 2023 naik 6,28 Persen (yoy).
Pertumbuhan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan triwulan I 2023 yang hanya 6,15 persen.
“Ekonomi Sulut tumbuh jauh di atas nasional. Semester pertama 2023 ekonomi Sulut tumbuh 5,79 persen. Angka ini jauh di atas nasional yang hanya 5,11 persen,” kata Olly.
Olly juga menjelaskan pengaruh kondusifnya keamanan terhadap meningkatnya perekonomian Sulut.
Terbukti kinerja investasi Sulut hingga semester II tahun 2023 telah mencapai 97 persen.
“Jumlah investasi di Sulut sudah mencapai Rp 5,2 Triliun atau 97 persen dari target yang ditetapkan sekitar Rp 5,35 Triliun hingga semester II tahun 2023,” ungkap Olly.
Menurutnya, daerah kondusif menjadi penyokong tumbuhnya investasi di Sulut tak lepas dari sinergitas para pihak sehingga pemerintah daerah dapat melaksanakan program strategis nasional maupun program prioritas lainnya.(lyp)