Harimanado.com,MANADO— Untuk pertama kali BPK Perwakilan Sulut audit laporan pengelolaan sampah di Kota Manado dengan hasil memuaskan.
Hasil laporan tahun 2022, dapat pujian dari BPK.
BPK menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Manado yang dipimpin Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota, dr Richard Sualang (AARS) telah sukses dan berhasil menjadikan Kota Manado makin bersih.
Menurut BPK, pemerintahan AARS telah berhasil mengelola baik itu sampah rumah tangga (SRT) maupun sampah sejenis sampah rumah tangga (SSSRT).
Pemkot Manado semakim giat dalam meningkatan efektivitas pengelolaan sampah. Intervensi tentang kebersihan gencar dilakukan dengan menyiapkan sumber daya yang diperlukan.
Mulai dari sarana dan prasarana hingga sumber daya manusia telah disiapkan. Pemerintahan AARS juga gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kebersihan. Sosialisasi dilakukan mulai dari siswa/siswi di sekolah-sekolah untuk menjaga kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan.
Stasiun Peralihan Antara (SPA) juga dibuat. Hal ini guna mengatasi keberadaan penumpukan sampah akibat keterlambatan pengangkutan dengan memodifikasi mekanisme pengangkutan sampah. Sampah dari motor sampah langsung diangkut di truk di SPA, jadi tak ada sampah yang terlantar.
Bahkan, pada Januri 2023 lalu, AARS bertemu dengan perwakilan dari Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ), Lembaga asal Jerman untuk mejalin kerja sama dalam bidang pengelolaan sampah di Kota Manado. Program yang dibahas yakni “Reduce, Reuse, Recycle to Protect the Marine Environment and Coral Reefs” atau 3RproMar.
Peran Dinas Lingkungan Hidup tak diragukan lagi, dengan memiliki armada angkutan sampah roda 3 untuk pengelolaan sampah di Kota Manado.
Bukti juga yang dilakukan DLH Kota Manado yakni pada tanggal 10 April 2023, DLH merespon keluhan masyarakan dan turun ke salah satu pantai di Kota Manado untuk melakukan pembersihan. Sebanyak 6 Ton sampah berhasil dikumpulkan dan dibawa ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sumompo.
Selain itu, DLH juga mengembangkan produk Eco Enzyme yang diperoleh dengan mengolah sampah kulit buah. Eco Enzyme dapat digunakan untuk penghilang bau sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) dan juga sebagai pupuk.(***)