Kematian Siswa SMP Kristen Mapanget Masih Misterius
Harimanado.MANADO— Kematian mendadak Fanli Lahingide siswa kelas 3 SMP Kristen 46 Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Manado masih diselidiki aparat polisi.
Kapolsek Mapanget AKP Muhlis Suhani menjelaska Selasa (1/10), sudah dilakukan otopsi di RS Bhayangkara. Namun hasilnya akan keluar pekan depan.
“Korban sudah diotopsi. Namun hasilnya nanti keluar seminggu setelah otopsi. Kita masih menunggu hasil otopsi untuk penyebab kematiannya,” katanya.
Di rumah duka, mama korban Julin Mandiangan, mengaku mendapat kabar dari kerabat Krendis Kodmanpode bahwa anaknya pingsan ketika menjalani hukuman lari oleh guru inisial CS, sekira pukul 08.00 Wita.
“Kami mendapat kabar Fanli pingsan di sekolah dan berada di RS AURI. Dan saat kami sampai di RS AURI, Fanli dalam keadaan tak sadar,” ceritanya dengan berlinang air mata.
Menurutnya, Fanli tetap di suruh lari meski mengeluh lelah, kemudian jatuh. “Ia disuruh lari keliling sekolah oleh guru (CS). Padahal Fanli sempat mengeluh kelelahan, tapi tak diizinkan istirahat. Lalu jatuh pingsan,” tuturnya dengan suara terbata-bata sembari menuturkan, anaknya tak memiliki riwayat penyakit kronis.
Ditambahkan Mandiangan, menyerahkan anaknya diotopsi, agar bisa mengetahui penyebab pasti kematian.
“Kami memberikan ke pihak rumah sakit untuk diotopsi, agar supaya tidak tumpang tindih, baik dari pihak keluarga dan sekolah puas,” keluhnya.
Lanjutnya, kasus kematian anak tercintanya tersebut sudah diserahkan ke aparat kepolisian untuk diproses.
“Saya mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” tutup Mandiangan. (ian)