Harimanado.com, LOLAK—Bandar Udara (Bandara) Kabupaten Bolmong, resmi dinamakan Loloda Mokoagow. Hal tersebut sesuai dengan hasil rapat, dalam menindaklanjuti Peraturan Menteri perhubungan RI PM No 39 2019.
Dalam rapat yang dilaksanakan kemarin di Kantor Daerah Bolmong, sempat alot. Dimana terjadi sejumlah usulan pemberian nama seperti Datoe Binangkan, Bogani dan Totabuan serta Loloda Mokoagow.
“Memang sempat terjadi perbedaan pemahaman, namun substansi usulan nama tetap sama. Pada akhirnya sepakat nama Bandara Bolmong yakni Raja Bolaang Mongondow yaitu Loloda Mokoagow,” jelas Plt Kepala Dishub Bolmong Zulfadhi Binol.
Menurutnya setelah disepakati nama bandara tersebut, dibuatkan berita acara, dokumentasi forum, keputusan Bupati dan Rekomendasi Bupati.
Selanjutnya meminta Rekomendasi DPRD, DPRD Provinsi dan terakhir itu Rekomendasi ke Gubernur.
“Tentunya kami berterimakasih kepada semua stakeholder yang telah mengawal seluruh proses pembangunan bandara. Serta semua pihak atas dukungannya terhadap proses penetapan nama bandara saat ini,” terangnya.
Sementara itu Pemerhati Budaya Bolaang Mongondow Chairun Mokoginta menjelaskan,
nama Loloda Mokoagow sudah tepat diberikan pada Bandara yang saat ini di bangun di Bolmong.
Menurutnya dari sudut pandang adat, Loloda Mokoagow sebagai pemimpin yang sukses dan cukup terkenal pada waktu itu. Dimana kekuasaannya sangat luas.”Jadi ini yang membuat peserta rapat sepakat nama Loloda Mokoagow sebagai nama Bandara,”katanya.
Lanjut Mokoginta, Sosok Bupati Bolmong Yasti Supredjo Mokoagow, sangat cocok jadi ahli waris sebagaimana persyaratan. “Ibu bermarga Mokoagow dan merupakan kepala daerah,”singkatnya.
Diketahui bersama, pemeberian nama Bandara Bolmong sudah beberapa kali disinggung oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.
“Alangka baiknya diberikan nama raja atau pejuang yang berada di Bolmong. Dimana pada Tahun 2017 juga sudah disampaikan ke Kementerian nama Bandara Lolak itu, yakni Loloda Mokoagow,” tandasnya. (fan)