Harimanado.com-Ratahan – Kasus penyakit HIV dan TBC di Minahasa Tenggara (Mitra) terus meningkat pada tiga tahun terakhir.
Namun pihak kesahatan terus melakukan pengawasan terhadap penyakit dimaksud.
Kepala Kadis Kesehatan Mitra Helny Ratuliu saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya terus melakukan langkah-langkah preventif untuk meminimalisir semua permasalahan kesehatan di masyarakat.
“Termasuk bagaimana mencegah adanya atau munculnya penyakit menular seperti HIV dan TBC,” jelasnya.
Lanjut dikatakan Ratuliu, pihaknya telah mengambil langkah seperti kegiatan sosialisasi di masyarakat dengan tujuan meningkatkan.
“Mulai di Puskesmas hingga ke desa kami sosialisasikan. Juga ikut memberikan penyuluhan kesehatan terkait bagimana mengedukasi arti pentingnya kesehatan ditengah keluarga dan masyarakat,” jelasnya.
Dia juga menuturkan, pihak Dinkes masih terkendala karena masyarakat masih enggan memeriksakan diri, karena mungkin malu jika sudah terkena HIV dan TBC.
“Salah satu kenapa masih saja ada penyakit HIV dan TBC, karena banyak kasus pasien enggan memeriksakan diri di Puskesmas atau ke Dokter karena merasa malu,” ungkapnya.
Ditambahkan, jika pasien cepat melakukan pemeriksaan, maka akan cepat juga ditangani oleh tim medis.
“Kami secara berkala terus mendeteksi dini setiap adanya gejala bahkan laporan masyarakat, atau petugas medis di lapangan terkait munculnya kasus penyakit HIV danTBC,” pungkasnya.
Ditambahkan Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian penyakit menular, Ranny Losung, data yang diambil dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, sejak 2016 kasus HIV di Mitra terdapat 30 kasus, 2017 43 kasus dan 2018 58 kasus.
“Untuk penyakit menular TBC sejak 2016 ada 143 kasus, 2017 184 kasus dan 2018 213 kasus,” ujar Losung.
Dikatakannya, pihak Dinkes Mitra telah melakukan edukasi kepada masyarakat agar kasus tersebut tidak lagi bertambah.
“Kami sudah ada alat rapid tes untuk mendeteksi dini penyakit HIV/AIDS. Kemudian ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan agar tidak tertular kepada bayi yang dikandung,” terangnya (tr11).