MANADO — Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) menyikapi tegas korban jiwa, yang disebut meninggal dunia dalam aksi menolak hasil pemilu presiden di Bawaslu pada 21-22 Mei.
“Harus ada yg bertanggung jawab dan meminta pihak kepolisian harus mengungkap kasus ini. Enteh siapa pelakunya harus ditindak sesuai hukum yang berlaku. Sebab, delapan orang yang diduga beberapa diantaranya tewas akibat peluru tajam,” kata Ketua Umum Badko HMI SulutGo, Ahmad Syakur, Sabtu (25/05/2019).
Dia menuturkan bahwa Polisi juga harus mengutamakan nilai – nilai kemanusian dalam melakukan pengamanan karena polisi sebagai pengayom masyarat bukan malah “membabibuta” ketika melakukan pengamanan karena yang menyuarakan aspirasinya adalah rakyat Indonesia.
“Jadi, ada dua poin Badko HMI SulutGo sikapi. Pertama adalah pesoalan korban, dan kedua menyoroti tindakan pengaman polisi, serta turut berbelasungkawa kepada korban dan keluarganya korban,” pungkas alumni Universitas Negeri Manado (Unima) ini.
Dia menghimbau kepada masyarakat, khususnya kader dan aktivis HMI se SulutGo jangan terprovokasi dengan gelagat dan dinamika perpolitikan nasional kekinian.
“Semua tetap tenang, tidak terprovokasi, dan tidak main hakim sendiri,” harap Syakur. (tr09/but)