Miris! Obyek Wisata di Minsel Masih Tertinggal

Harimanado.com, AMURANG– Dinas Pariwisata Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dinilai gagal mempromosikan objek wisata. Berdasarkan pantauan, belum satupun objek wisata yang mampu dikelola dengan baik. Air Terjun Winosirang, di Desa Toyopon, Kecamatan Motoling Barat, misalnya.

“Air terjun ini adalah yang tertinggi di Sulawesi Utara (Sulut). Namun sayang, tak punya akses transportasi memadai. Promosi objek wisata pun tak pernah terdengar,” ujar Imelda Kawengian, tokoh masyarakat Motoling Barat, sembari menambahkan, masih di wilayah yang sama, ada juga situs budaya Batu Lisung dan Batu Cinta.

Bacaan Lainnya

Pengamat Pariwisata Restilia Polii, menyayangkan sejumlah objek wisata di Minsel yang terkesan terbengkalai. “Nyaris tak ada yang berkunjung. Padahal ada situs budaya dan wisata alam kelas dunia di Minsel,” tukasnya.

Senada dikemukakan Politisi Minsel Karel Lakoy. Menurutnya, tak bergeraknya sektor pariwisata Minsel, disebabkan tidak mampunya instansi terkait menjalankan program Bupati Christiany Eugenia Paruntu (CEP). “Konsep Bupati Minsel belum mampu diejawantahkan kadis pariwisata. Itulah sebabnya pariwisata Minsel seperti mati,” kata KHL, sapaan akrabnya.

Seharusnya, kata dia, karena sektor pariwisata jadi unggulan, Kepala Dinas Pariwisata harus bekerja keras dan punya inovasi untuk mewujudkan itu. “Contohnya, pameran APKASI beberapa waktu lalu, harusnya dioptimalkan untuk menjual pariwisata Minsel. Sayangnya, hingga APKASI sudah selesai, sampai sekarang, tidak ada investor ataupun turis yang melirik Minsel. Ini menunjukkan, kadis pariwisata belum mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya,” tegasnya.

Karena kegagalan Dinas Pariwisata, tambah KHL, ada orang tidak bertanggungjawab mengarahkan kegagalan itu kepada kepala daerah. “Padahal, kita harus fair. Yang gagal di sini bukan bupati, namun kepala SKPD yang dipercayakan untuk mengangkat pariwisata Minsel,” ungkapnya.

Jika sektor pariwisata bergairah, jelasnya, banyak keuntungan yang bisa diperoleh pemerintah dan masyarakat Minsel. Wisatawan yang datang berkunjung, akan memberikan devisa untuk Minsel. Usaha kuliner akan maju, perhotelan, usaha kecil menengah bergairah, ujung-ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat.

KHL berharap, agar kadis pariwisata bisa mengimbangi program bupati dengan kinerjanya. “Harapan saya, ke depan, kadis pariwisata harus lebih jeli lagi dan mampu menjalankan program bupati. Sebab, sektor pariwisata masuk program unggulan Pemkab Minsel,” pungkasnya.(jes)

Pos terkait