Harimanado.com,JAKARTA- Pemilihan ketua umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) di Musyawarah Perwakilan Anggota (MPA) ke 10 masih dipersoalkan.
Sejumlah tokoh kawanua terkesan menolak, terpilihnya Angelica Tengker (Ika) di MPA ke 10 untuk kedua kali menjadi ketua umum DPP KKK periode 2025-2030.
Yang getol keberatan di antaranya Philip Y Pantouw. Tokoh kharismatik ini membantah keberatan dengan figur Angelica Tengker. Dia sesali cara terpilihnya pimpinan yayasan AMI/ ASMI, tidak demokratis dan bertentangan dengan budaya para dotu Minahasa.
“Suara per utusan ada KSB (ketua sekretaris bendahara)Panitia pemaksaan suara peserta yang tidak hadir dicoblos peserta yang sudah memilih. Itu yang informasi dari peserta,”kata Om Ille via whatsapp grup.
Ille mengaku Ika Tengker sosok baik, yang dimainkan sejumlah oknum politisi.
“Ya menang karena ada yang paksakan mainkan bu Ika Tengker. Boneka Barbie,”tandasnya.
Ille mengajak kawanua yang lain harus serius menyikapi Hasil MPA X KKK. Dia mengaku kecewa karena proses pemilihan tidak jujur dan menginjak moral. Ille menyindir segelintir oknum yang penuh ambisi dan kepentingan pribadi sesaat.
“Masikah kita semua memiliki tanggungjawab Moral serta Nurani Kejujuran dlm diri kita semua. Masikah kita berpegang pd warisan Budaya kearifan Leluhur Touw Minahasa ?”seru mantan ketua Gerindra Sulut.
Sikap Ille Pantouw dianggap tidak fair. Kurang dewasa menilai proses demokrasi.
Angelica Tengker mengaku bahwa dia terpilih secara demokratis. Kata Ika, sebelum pemilihan calon ketua umum secara voting, Ika dan Tommy sudah bersepakat untuk menjaga semangat persatuan, semangat kekeluargaan dan tetap menjaga kebersamaan di KKK
“Saya dan pak Irjen Tommy bertarung dengan semangat persaudaraan, bukan perpecahan atau bermusuhan, tapi berkompetisi dengan jiwa besar. Kami budayakan untuk bertarung dengan bisa tetap saling menghormati,”tuturnya.
Ika kemudian membeberkan selain pemilihan ketua umum/formatur Angelica Tengker, juga dipilih tim Formatur: Theo Sambuaga, Ronny Sompie, Jan Maringka, Tommy Watuliu, Jorry Koloay, Angelica Tengker, Donald Pokatong, Roddy Tinggogoy dan Teddy Matheos
Ille tetap kukuh Ika Tengker dipaksa menang meski tabrak etika dan moral.
“Jika kita menggunakan Theory Hukum Pembuktian terbalik Anda tidak mungkin menang jika tidak dimainkan,”tandasnya.Keduanya sepakat akan duduk bersama untuk mereview lagi dinamika di MPA X KKK.
“Kita menyesuaikan waktu masing masing untuk duduk bersama,”kata keduanya.
Sikap Fhilip Pantouw yang mencibir hasil MPA X KKK ditanggapi ketua panitia MPA X KKK Christian Pua dengan tertawa. Pua balik bertanya apa yang keliru.
“Hahaha coba tanya apanya yang salah,”tandasnya.
Tokoh Golkar Sulut ini mengaku selalu saja ada pihak yang kurang puas,. lantaran kalah. Sejatinya para tou kawanua harus menjunjung tinggi demokrasi. Yang telah menjadi budaya para dotu dalam memutuskan sesuatu.
“Biasa memang kalau kalah ada yang stres,”ucapnya.(ham)