Sebelum Pantau Drainase dan Jalan di Maasing, AA  Smokol dengan Toga di Pasar Murah Maasing

Harimanado.com,MANADO— Ratusan warga sedang antre di pasar murah di halaman depan Masjid Ijtihad Kelurahan Maasing, Kamis (15/08) pagi.

Petugas Pasko Dukcapil dan Perumda Pasar Manado sibuk melayani permintaan warga yang berKTP Manado.

Bacaan Lainnya

Saat jam menunjukkan sekira pukul 08.30 Wita, mobil Alphard DB 1 A yang ditumpangi Wali Kota Manado Andrei Angouw tiba di depan bangsal pasar murah.

AA sapaan akrab wali kota Manado disambut para pejabat teras. Tampak Ketua BKSAUA Pdt Yudy Tunari MTheol, Dirum  Perumda Pasar Manado Jefrey Salilo, Direktur Ops PD Pasar Manado Irvin Biki, Kabag Ekonomi David Kambey, Kabag Kesra Otniel Tewal, Camat Tuminting Octavianus Barahama,Pengurus FKDM Manado Idham Malewa staf khusus bidang mental spiritual Rustam Hasan dan Lurah Henny Haya bersama para ketua lingkungan.

Wajahnya ceria. Satu persatu para tokoh agama Maasing disapa. Ada ketua BTM Ijtihad Maasing Hamzah Pakudu. Dai senior Ust Hamzah Kadir, para imam dua masjid dan warga lainnya.

“Ramai ya pasar murah. Sudah berapa banyak?”tanya Andrei ke Perumda Pasar dan lurah Maasing.

“Sudah di atas 200 pak,”jawab Wakil Manager PD Pasar Manado Dian Tangoy.

AA kemudian tertarik mencoba menu yang disuguhkan tim kerja. Aneka menu disajikan untuk wali kota dan para tamu. Ada tinutuan, mie kuah, milu batang rebus, tahu goreng, kue kampung dan kopi serta teh.

AA tertarik mencicipi milu batang dicampur dabu dabu. Sambil makan, AA diskusi kecil dengan para tokoh agama. Serta kawan lamanya di PDIP Asep Subandi.

Sekira pukul 09. 00 AA menuju lokasi drainase yang sedang dikeruk. Ada beberapa yang ditanyakan wali kota kepada kontraktor. Termasuk aliran air drainase yang belum lancar di jalan antara Pogidon 9 dan Pogidon 10 batas Kelurahan Maasing dan Kelurahan Tumumpa. Dia meminta kontraktor dan Dinas PUPR menambah keruk dan meninggikan beton drainase.

Dia juga menanyakan kalau anggaran masih cukup.

“Ini kenapa air balik mengalir?”tanya Andre.

Setelah mendengar keterangan pemerintah dan Dinas PUPR, Andrei menelusuri penyebab air belum mengalir ke arah pantai, padahal sudah dikeruk dalam dalam.

Di satu kesempatan para kaling di Maasing meminta wali kota mengesahkan para lansia yang telah diajukan.

“Butul mereka ini layak nehh. Jangan sampai ada yang protes, lalu kita yang kena,”ingatkan wali ke lurah dan kaling.(sal)

Pos terkait