Simak 5 Kartu Sakti Jokowi, Dari UMKM Sampai Pangkas Birokrat
Harimanado.JAKARTA- Pidato pelantikan Presiden Joko Widodo- Wakil Presiden KH Maruf Amin di depan MPR RI, menarik disimak.
Di periode kedua 2019-2024, Jokowi-Amin banyak menjanjikan terobosan dan harapan baru.
“Dalam dunia yang penuh risiko, yang sangat dinamis, dan yang kompetitif, kita harus terus mengembangkan cara-cara baru, nilai-nilai baru,”kata Jokowi di dalam pidato sebanyak 10 lembar.
Jokowi mengaku ada program beberap menteri sekadar rutinitas. Mereka lapor sudah habiskan anggaran, sudah jalankan program dan dipertanggung jawabkan
“ Kalau ditanya, jawabnya Program sudah terlaksana Pak. Tetapi, setelah dicek di lapangan, setelah saya tanya ke rakyat, ternyata masyarakat belum menerima manfaat. Ternyata rakyat belum merasakan hasilnya.”
Jokowi mengingatkan jumlah angkatan kerja (bonus demografi) sedang di puncak.
Penduduk usia produktif kita jauh lebih tinggi dibandingkan usia tidak produktif.
Ini adalah tantangan besar dan sekaligus juga sebuah kesempatan besar.
Ini menjadi masalah besar jika tidak mampu menyediakan kesempatan kerja.
Oleh karena itu, 5 tahun ke depan Jokowi-Amin telah siap dengan lima jurus sakti.
Pertama, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama. Mengundang talenta-talenta global bekerja sama.
“Ada dana abadi (endowment fund) yang besar untuk manajemen SDM kita,”ujarnya.
Kedua, pembangunan infrastruktur yang menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, yang mempermudah akses ke kawasan wisata.
Ketiga, Pemerintah akan mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-undang besar. Pertama, UU Cipta Lapangan Kerja. Kedua, UU Pemberdayaan UMKM.
Masing-masing UU tersebut akan menjadi Omnibus law, yaitu satu UU yang sekaligus puluhan UU.
“Puluhan UU yang menghambat pengembangan UMKM juga akan langsung direvisi,”tuturnya.
Keempat, penyederhanaan birokrasi secara besar besaran. Birokrasi yang panjang harus kita pangkas.
Eselonisasi harus disederhanakan. Eselon I, eselon II, eselon III, eselon IV, menjadi 2 level saja, diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian, menghargai kompetensi.
Bagi yang tidak serius, saya tidak akan memberi ampun. Saya pastikan, pasti saya copot,”jaminnya.
Terakhir kelima adalah transformasi ekonomi. Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah.
“Layarku sudah terkembang… Kemudiku sudah terpasang…”
Mimpi kita, cita-cita kita di tahun 2045 pada satu abad Indonesia merdeka Insya Allah Indonesia telah menjadi negara maju dengan pendapatan menurut hitung-hitungan Rp320 juta per kapita per tahun atau Rp27 juta per kapita per bulan. Itulah target kita. Target kita bersama.
Produk Domestik Bruto Indonesia mencapai US$ 7 triliun. Indonesia sudah masuk 5 besar ekonomi dunia dengan kemiskinan mendekati nol persen. Kita harus menuju ke sana.(hm)