
Harimanado.MANADO- Puluhan anak-anak calon santri asal Sulut merasa lega.
Cita-cita mereka menuntut ilmu ke Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur akan terkabul.

Pasalnya, persyaratan lolos rapid test telah dilakukan Rabu (17/6).
Hasilnya semua non reaktif. Hasil ini sebagai syarat di bandara sebelum diizinkan masuk.
”Alhamdulillah. Puji syukur yang tak hentinya atas berkat Allah. Anak kami dirapid test dan baik hasilnya,”kata seorang bapak santri yang sehari hari jualan sembako.

Para orang tua santri patut berterima kasih kepada Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD) dan anggota DPRD Sulut Hi Amir Liputo.
Berkat bantuan gubernur Sulut dan upaya Amir, 68 anak santri yang tergolong kurang mampu tidak perlu membayar biaya rapid test.
“Semuanya ada 68 anak santri yang akan lanjut di Gontor. Banyak orang tua yang kesulitan dana untuk bayar rapid tes mandiri,” ujar Liputo.
Biaya rapid test mandiri tergolong mahal. Sekira Rp350.000-Rp600.000 per sampel.
Dengan pertimbangan kemanusiaan, biaya rapid mandiri yang mahal ditambah tiket pesawat yang mulai mahal, maka Amir mengajukan permohonan kepada OD selaku ketua gugus tugas covid 19
“Mendengar aspirasi tersebut saya selaku wakil rakyat sampaikan ke pak gub Sulut untuk dibantu ravid test dari Dinkes Sulut. Alhamdulillah disetujui,”kata Liputo sambil ucapkan terima kasih kepada OD dan Dinkes Sulut.
Rapid test berlangsung lancar. Mereka para calon santri sudah lega. Akhir pekan ini mereka take off ke Surabaya.(hm)