Jawab Tantangan Pasar, Unima Siap Lahirkan Entrepreneur Profesional

 

 

Bacaan Lainnya

 

 

KOMPAK: Rektor Prof Dr Julyeta PA Runtuwene MS (Kanan) bersama PR 3 Unima Dr Sisca B Kairupan MSi, ketika menggunakan hasil karya mahasiswa, Jumat kemarin. (FOTO: Ist/HM) 

Harimanado.com, Tondano — Universitas Negeri Manado (Unima) dikenal sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Negeri (PTN), yang fokus meretas calon guru. Namun demikian, seiring perkembangan waktu, kampus yang terletak di puncak gunung Tounsaru ini, terus berbenah dan merevolusi diri sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Salah satu terobosan nyata yang menjadi fokus Unima di bawah kepemimpinan Rektor Unima Prof Dr Julyeta Paulina Amelia Runtuwene MS, yakni menyiapkan calon entrepreneur muda yang profesional. Buktinya, Unima mendukung penuh aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan bagi mahasiswa.

Salah satu agenda rutin setiap tahun, Unima menyelenggarakan pameran kewirausahaan. Untuk Tahun 2019 ini, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Bidang Kemahasiswaan Unima bersama Unima Humber Entrepreneurship Centre (UHEC) Program Pengembangan Kewirausahaan meretas tema Entrepreneurship Day “Break The Limits”. Kegiatan pameran bertempat di halaman Kantor Pusat Unima, Jumat (14/6).

Rektor Unima Prof Dr Julyeta PA Runtuwene MS menegaskan bahwa bidang kewirausahaan sangat penting dan srategis posisinya untuk mendukung masa depan generasi bangsa.

“Kampus memiliki peran dalam bidang kewirausahaan. Buktinya, ada mata kuliah kewirausahaan. Bidang ini juga menjadi perhatian dari pemerintah,” kata Prof Paulina, Jumat (14/6) di Tondano.

Rektor perempuan yang pertama di Unima ini, dirinya memiliki keyakinan dan optimisme yang tinggi bahwa perorangan maupun kelompok kewirausahaan Unima akan sukses ke depan. Dirinya melihat ada tatapan mata dan wajah mahasiswa sangat luar biasa. “Ada semangat yang membara dan daya juang tinggi. Semangat untuk maju. Ini kesan pertama kepada mereka semua. Sehingga menguatkan saya ke depan mereka akan sukses sebagai entrepreneur hebat. Jadi, ini sangat luar biasa. Mahasiswa Unima tidak hanya cantik – cantik,” jelas Runtuwene.

Prof Julyeta juga menegaskan bahwa jiwa kewirausahaan sesunggunya adalah kemandirian. Sehingga, ini akan menjadi kekuatan dan modal bagi mahasiswa ketika lulus sarjana ke depan. “Kalau sudah ada nilai – nilai kemandirian dalam diri generasi muda. Maka akan dengan muda menjawab segala kebutuhan pasar. Jadi bersyukurlah mahasiswa yang sudah mengikuti pelatihan dan pameran kewirausahaan. Sebab, ini akan menjadi modal penting untuk menunjang masa depan anda. Peluang bisnis terbuka, seperti bisnis digital. Apalagi dari mahasiswa Fakultas Teknik (Fatek). Mahasiswa Unima harus jadi generasi muda pencipta, bukan penikmat. Untuk itu, kita harus jadi generasi kreatif dan inovatif. Pemuda yang menghasilkan karya dengan tetap prestasi akademik juga diperhatikan,” tegas istri terkasih dari Walikota Manado Dr GS Vicky Lumentut ini.

Bahkan, Prof Runtuwene juga menyentil tentang kisah perjalanan anaknya Ivan Lumentut. Menurutnya, Ivan yang juga alumni Unima memiliki kemandirian tersendiri. “Anak saya (Ivan Lumentut, red) memiliki bakat entrepreneur. Dia pernah jualan di muka Manado Town Square (Mantos). Tidak malu dan tidak gensi, padahal ayahnya seorang Walikota Manado. Tentunya, kami orang tua bangga dengan hal tersebut. Bahkan, ini bisa sebagai role model generasi muda. Cerita ini menjadi motivasi bagi mahasiswa Unima, khususnya yang sudah aktif dalam kegiatan kewirausahaan. Jadi kalau gagal coba lagi, gagal berusaha lagi dan sudah seperti itu hukum dalam berwirausaha. Faktanya, banyak orang sukses berawal dari kegagalan,” tegas Rutunwene seraya menuturkan apreasi kepada Bidang Kemahasiswaan yang sudah bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat dan UHEC.

Namun demikian, prestasi akademik juga diperhatikan. Berikan modal usaha tapi prestasi akademik juga harus mantap. Jangan lewat 7 tahun kuliah.

PEDULI: Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unima Prof Dr Revolson A Mege MS ikut memantau hasil karya mahasiswa.

Sementara Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unima, yang juga Ketua Panitia Pelaksana Dr Sisca B Kairupan MSi mengatakan bahwa pameran kewirausahaan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa pencipta lapangan pekerjaan.

“Kalau dulunya mahasiswa setelah sarjana dipikirannya hanya mau jadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Sekarang sudah harus ada perubahan pola pikir dalam diri mahasiswa. Setelah sarjana bagaimana bisa menciptakan lapangan kerja, bukan sebagai pencari lapangan kerja. Inilah salah satu target dalam kegiatan pameran ini,” ujar Sisca.

Dia menambahkan, peserta dalam pameran merupakan mahasiswa yang sudah mengikuti kegiatan pelatihan.

“Kan peserta juga akan mendapatkan dana dari Unima. Untuk mendapatkan dana ini harus sudah mengikuti pelatihan dan pameran. Ini syarat bagi penerima dana bantuan usaha,” tegas mantan Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unima ini.

Untuk diketahui, peserta pameran terdiri dari 107 jenis usaha dari kelompok usaha mahasiswa se Unima, yang juga memperebutkan hadiah juara 1 Rp 3 juta, juara 2 Rp 2 juta dan juara 3 Rp 1 juta. Kegiatan ini juga merupakan kegiatan Program Pengembangan Kewirausahaan 2019 yang didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPM) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Tutut hadir dalam pembukaan kegiatan para pembantu rektor, dekan dan sebagainya. (but/*)

 

Pos terkait