Diberhentikan Bersekolah, ABG Amurang Bunuh Diri

MIRIS: Petugas saat mengevakuasi jenazah DT alias Deo (15), ABG Desa Maliku Satu, Kecamatan Amurang Timur yang nekat bunuh diri, diduga karena diberhentikan sekolah. Foto lainnya, surat yang ditinggalkan korban untuk orangtuanya.

AMURANG—Kasus bunuh diri kembali terjadi di Kabupaten Minsel, tepatnya di Desa Maliku Satu, Kecamatan Amurang Timur, Senin (28/10), dengan korban inisial DT alias Deo (15).
Informasi didapat, ABG tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali, karena diberhentikan bersekolah oleh orangtuanya. “Deo (korban) mungkin depresi karena diberhentikan sekolah oleh orangtuanya,” ujar salah satu keluarga korban kepada Harian Manado, Selasa (29/10).
Menurutnya, korban tidak disekolahkan karena sering mabuk-mabukan dengan mengonsumsi miras dan menghirup uap lem.
“Korban tidak disekolahkan lagi, karena sudah lebih sering mabuk dan pakai ehabond (lem) dengan teman-teman. Itu yang membuat orangtuanya tidak menyekolahkan korban lagi,” ujarnya.
Ditambahkan, korban belajar disalah satu sekolah di Manado. Kemudian ingin dipindahkan di Amurang. “Tapi baru 2 hari sekolah di Tareran, sudah tidak sekolah. Mungkin dia (Deo) lebih senang sekolah di Manado,” tutupnya.(jes/ian)

 

Pos terkait